TLii|Jakarta- Menteri Transmigrasi, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara, mengumumkan rencana pemberangkatan 121 Kepala Keluarga (KK) transmigran ke Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, dengan fokus utama budidaya durian montong.
Program ini diharapkan dapat mendorong peningkatan ekonomi di wilayah transmigrasi sekaligus menciptakan peluang ekspor dari hasil panen durian montong unggulan.
“Di Poso, para transmigran ini akan menanam durian montong, sebuah komoditas yang memiliki nilai pasar tinggi. Selain untuk kebutuhan dalam negeri, kita menargetkan produk ini bisa diekspor,” jelas Iftitah dalam konferensi pers di kantor Kementerian Transmigrasi, Jakarta Selatan.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif keberlanjutan yang digagas Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) sebagai bentuk dukungan untuk pemerintahan Jokowi.
Dengan komoditas durian montong, Kemendes PDTT berupaya menciptakan sumber pendapatan baru di wilayah Poso dan mendukung ketahanan pangan.
Iftitah menjelaskan bahwa budidaya durian montong dipilih mengingat permintaan tinggi di pasar internasional, terutama dari negara-negara Asia.
“Durian montong sudah terbukti menjadi produk ekspor andalan. Ini potensi besar bagi Poso,” tambahnya.
Rencana ini pun telah dikonsultasikan dengan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang turut mendukung program pengembangan pertanian berorientasi ekspor ini.
Di tengah keterbatasan anggaran yang hanya mampu mengakomodasi puluhan KK transmigran, Iftitah tetap optimis program budidaya durian montong di Poso akan memberikan dampak ekonomi positif yang signifikan, baik bagi masyarakat lokal maupun untuk kebutuhan ekspor.