TLii >> Meureudu — Suasana aula perlombaan MTQ ke-37 Provinsi Aceh mendadak riuh penuh haru ketika nama Kabupaten Pidie Jaya diumumkan sebagai peraih nilai tertinggi cabang Fahmil Quran putra. Seolah menjadi takdir di tanah sendiri, tiga pemuda tangguh asal tuan rumah sukses menorehkan prestasi gemilang dengan skor mencengangkan: 1.850 poin, meninggalkan jauh para pesaingnya — Aceh Utara (925), Nagan Raya (475), dan Bireuen (325).
Kemenangan ini bukan sekadar angka di papan skor, tapi gema kebanggaan yang mengguncang arena MTQ. Sorak dan takbir membahana dari penonton yang memenuhi ruangan, menyaksikan bagaimana tim Fahmil Quran Pidie Jaya tampil bagai kilat — cepat, tajam, dan tak tergoyahkan.
Di atas panggung, tiga sosok muda — Ayyash Zaidan, Fikran Hanif, dan M. Yaasiin Abiyyu Haq — berdiri tegak. Wajah mereka berkilau oleh semangat dan keyakinan. Setiap pertanyaan yang dilempar dewan hakim dijawab dengan ketenangan dan kepastian. Dalam sesi rebutan, jari mereka lebih cepat dari detik jam, dan lidah mereka lebih fasih dari kata.
Penonton tertegun, dewan hakim tersenyum bangga.
“Alhamdulillah, mereka tampil luar biasa,” ujar pelatih sekaligus pembimbing, dr. Muamar, dengan mata berkaca-kaca. “Disiplin, doa, dan ukhuwah menjadi kunci. Mereka tidak hanya berlomba untuk juara, tapi berdakwah lewat ilmu dan semangat Al-Qur’an.”
Tak berlebihan bila kemenangan ini disebut kemenangan yang lahir dari cinta kepada Al-Qur’an. Dari malam-malam latihan yang panjang, dari tekad yang tak pernah luntur, hingga dari doa masyarakat yang tak henti mengalir.
Kini, langkah mereka tak berhenti di sini — final menanti, dan Pidie Jaya bersiap menatap panggung tertinggi.
Keberhasilan tim putra ini juga melengkapi kebanggaan tuan rumah setelah regu Fahmil Quran putri lebih dulu melaju ke semifinal. Pidie Jaya benar-benar menjelma menjadi pusat gelombang semangat Qurani, tempat di mana generasi muda tumbuh dalam cahaya Al-Qur’an dan berjuang membawa nama daerah dengan iman dan ilmu.
Di langit Meureudu , gema takbir seolah menjawab satu hal:
Pidie Jaya bukan hanya tuan rumah — tapi rumah bagi para juara Qurani.(**)






































