TLii|SUMUT|SIANTAR, Pekerja proyek pembangunan gedung berlantai 3 DPRD Kota Pematangsiantar harus ekstra berhati-hati dalam memplester bangunan gedung karena salah sedikit saja bisa-bisa masuk ke rumah sakit.
Sorotan publik kembali mengarah ke proyek megah pembangunan gedung Kantor DPRD proyek yang menelan anggaran Rp 6.599.390.000 dari dana APBD Kota Pematangsiantar mengabaikan standar operasional prosedur (SOP) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Dari Amatan di lokasi, memang benar sudah ada plang untuk mengutamakan keselamatan Safety First, tapi plang itu hanya sekedar formalitas saja tanpa ada tindakan, itu dapat dilihat dari tidak adanya jaring pengaman bangunan.
Salah satu warga yang berkunjung ke Polres Kota Pematangsiantar yang tidak ingin disebutkan namanya merasa heran dengan proyek pembangunan tersebut.
“Amit-amit lah, kalau jatuh nanti pekerja itu pasti jatuh ke markas Polres Siantar, apa Pemerintah tidak berfikir ke situ?,” katanya, Selasa 28 Oktober 2025.
Dia menekankan kepada Pemerintah Kota terkhusus Dinas PUTR untuk lebih sering ke lokasi melihat bagaimana keadaan pembangunan proyek.
“Apakah kontrak kerja dengan CV itu ada K3-nya? Kalau ada, tolong sepakati kontrak itu, kalau nggak kalian bisa kena pidana,” ungkapnya.
Kasi K3 pada Dinas Tenaga Kerja UPT Pengawasan Ketenagakerjaan Wilayah III Ardilles D T Silitonga mengatakan keselamatan kerja adalah prioritas utama dalam melakukan pembangunan gedung.
Setiap proyek pembangunan gedung, jembatan, jalan dan lainnya diwajibkan memakai K3 demi keselamatan pekerja.
“Setiap proyek pembangunan yang dilakukan BUMN maupun Swasta diwajibkan memakai K3 demi keselamatan dan itu sudah seharusnya masuk kedalam perjanjian kerja,” katanya.
Dia mengucapkan terimakasih karena karena adanya laporan warga.
“Terimakasih atas laporannya, kita akan langsung turunkan pengawas segera ke lokasi untuk mengecek secara langsung,” ucapnya.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PUTR pada Pembangunan Gedung DPRD Kota Pematangsiantar Opstib Pandiangan mengatakan bahwa mereka memang tidak memakai jaring pengaman Keselamatan K3.
“Kita memang tidak pakai jaring pengaman, tapi kita pakai body harness,” pungkasnya.(Juin)




































