Nelayan Pesisir Timur Aceh Resah, Kapal Pukat Harimau Semakin Menjadi

Zul

- Redaksi

Minggu, 23 Juni 2024 - 12:33 WIB

20569 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto aktifitas sehari-hari nelayan tradisional menjaring ikan (sumber foto: kibrispdr website gambar)

TIMELINES INEWS | LANGSA

Kota Langsa – Beredar sebuah pesan rekaman suara dari seorang nelayan asal aceh yang diteruskan melalui pesan WhatsApp mewakili keprihatinan warga pesisir yang mencari nafkah sebagai nelayan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Rekaman suara yang berdurasi 1 menit 3 detik berisikan sapa dan salam yang disampaikan kepada Cut Lem (panggilan kepada orang yang dituakan) dan menyampaikan keluh kesahnya hidup sehari-hari sebagai seorang nelayan.

Ia menceritakan bahwa sampai dengan hari ini, tidak ada lagi seorangpun yang mau membela nasib nelayan Aceh, padahal setiap dari hasil melaut yang mereka bawa semua masyarakat Aceh ikut menikmatinya.

Maraknya kapal dari luar Aceh bahkan dari luar negeri sekalipun mengeruk hasil laut Aceh menggunakan pukat katrol dan pukat harimau, ini merupakan sebuah tindakan dzalim kepada nelayan lokal yang masih mengandalkan jaring tradisional, jelasnya.

Selanjutnya ia menyapa Anggota DPR, Gubernur, Bupati, dan Walikota yang tidak pernah terberitakan melalui media untuk membela nasib kami para nelayan, “mungkin nanti dikemudian hari, ingatlah kami ini nelayan masyarakat di pesisir, kami saat ini sudah sangat lelah didzalimi”, tegasnya.

Dari perbatasan Kabupaten Aceh Tamiang, hingga Kabupaten Aceh Utara, lepas laut Jambo Aye berjajar kapal pukat harimau, berasal dari Belawan, Tanjung Balai dan bahkan ada juga dari Thailand, lanjutnya memetakan area operasi kapal pukat harimau di laut lepas Pesisir Timur Aceh.

“Begitu dzalimnya mereka, hingga kami nelayan, masyarakat pesisir hari ini kelaparan akibat berkurangnya hasil melaut,” ucapnya.

Atas ke dzaliman ini, tidak ada seorangpun yang bersuara apalagi bertindak untuk menertibkan baik itu Kapolres, Dandim, bahkan Kapolda dan Pangdam jangan tutup mata, Pukat Harimau telah berkeliaran, kami masyarakat Aceh sudah kelaparan khususnya di wilayah pesisir, pungkasnya.

Berita Terkait

Kalapas Kls I Medan Hadiri Kunjungan Kerja Komisi XIII DPR RI, Isu Overkapasitas Jadi Sorotan Utama
Karutan Kelas I Medan Hadiri Kunjungan Reses Komisi XIII DPR RI Di Sumut
Langkah Nyata Kemandirian Pangan: Yonif TP 855/RD Optimalkan Lahan untuk Produksi Peternakan dan Pertanian
Komisi XIII DPR RI Soroti Overkapasitas Lapas di Sumut, Kanwil Ditjenpas Paparkan Langkah Penanganan
Lapas Padangsidimpuan Gelar Bakti Sosial: 35 Paket Makanan Dibagikan kepada Warga Sekitar
Kantor Imigrasi Belawan Bersinergi Dengan Ditpolair, 9 WNA Diamankan Dan Dideportasi Dari Sumut
Sinergi Penguatan Supremasi Hukum, Kanwil Hukum Sumut Paparkan Capaian Dan Aspirasi dalam RDP
Nyawa Tak Mengenal Jarak, RSUD Sahuddin Jemput Pasien Gratis Hingga Gayo Lues dan Tanah Karo

Berita Terkait

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 12:00 WIB

Kalapas Kls I Medan Hadiri Kunjungan Kerja Komisi XIII DPR RI, Isu Overkapasitas Jadi Sorotan Utama

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 11:53 WIB

Karutan Kelas I Medan Hadiri Kunjungan Reses Komisi XIII DPR RI Di Sumut

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 11:24 WIB

Komisi XIII DPR RI Soroti Overkapasitas Lapas di Sumut, Kanwil Ditjenpas Paparkan Langkah Penanganan

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 11:18 WIB

Lapas Padangsidimpuan Gelar Bakti Sosial: 35 Paket Makanan Dibagikan kepada Warga Sekitar

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 10:41 WIB

Sinergi Penguatan Supremasi Hukum, Kanwil Hukum Sumut Paparkan Capaian Dan Aspirasi dalam RDP

Jumat, 3 Oktober 2025 - 20:55 WIB

Rutan Kelas I Tanjung Gusta Medan Lepas Tiga Pegawai Raih Promosi Jabatan

Jumat, 3 Oktober 2025 - 20:42 WIB

Tes Urine Pegawai Dan Warga Binaan Rutan Kelas I Medan, Wujud Komitmen Perangi Narkoba

Jumat, 3 Oktober 2025 - 20:33 WIB

Gelar Pemantauan Keliling, Lapas Narkotika Langkat Tekankan Pentingnya Waspada Saat Bertugas

Berita Terbaru