TLii | ACEH | Gayo Lues, Desa Kute Bukit, Kecamatan Blangpegayon, Kabupaten Gayo Lues, kembali melanjutkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan dengan memasuki Tahap II penanaman Pekarangan Pangan Bergizi (P2B). Kegiatan tersebut berlangsung pada Jumat (25/4) pukul 09.00 WIB di lokasi lahan P2B Desa Kute Bukit.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai unsur, antara lain Kapospampol Blangpegayon Aiptu Joko Ansari, S.H., Kepala Desa Kute Bukit Rusli Paraga, Bhabinkamtibmas Pospol Blangpegayon Brigadir Muhammad Ali, Selanjutnya Abd. Muthalib SP, jabatan penyuluh pertanian Madya wilayah kerja Desa Bener Baru Dan desa Kute Bukit, tokoh masyarakat, serta warga Desa Kute Bukit.
Kapospampol Blangpegayon Aiptu Joko Ansari SH mengatakan, kegiatan ini merupakan kelanjutan dari keberhasilan tahap pertama yang telah dilakukan pada Februari lalu. “Setelah sukses dengan penanaman, perawatan, dan panen perdana lahan P2B bulan Februari yang lalu, maka saat ini lahan tersebut masuk ke tahap II penanaman bibit bawang,” ungkapnya.
Sebagai informasi, pada panen perdana tahap pertama lalu, kegiatan tersebut juga turut dihadiri oleh Dirbinmas Polda Aceh Kombes Sugeng beserta jajaran PJU Direktorat Binmas, serta didampingi oleh Wakapolres Gayo Lues Kompol Edi Yaksa dan para pejabat utama Polres Gayo Lues.
Sementara itu, Kepala Desa Kute Bukit Rusli Paraga menjelaskan bahwa program P2B ini bisa berjalan berkat dukungan penuh masyarakat yang antusias dalam memanfaatkan lahan pekarangan mereka. “Warga sangat antusias, tidak hanya di lahan PwB desa, tetapi juga turut menanam menggunakan polibag di depan rumah masing-masing. Hal ini menunjukkan kesadaran tinggi masyarakat dalam mendukung program P2B yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto,” jelas Rusli.
Abd Muthalib,SP jabatan penyuluh pertanian Madya wilayah kerja Desa Bener Baru Dan desa Kute Bukit menerangkan bahwa Desa Kute Bukit terpilih menjadi salah satu desa percontohan dalam program Pekarangan Pangan Bergizi dan mewakili Kabupaten Gayo Lues dalam perlombaan pengelolaan lahan P2B tingkat Polda Aceh. Program ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan lahan pekarangan secara optimal dan berkelanjutan,.Jelas Thalib.
Dalam pelaksanaannya, Kami petugas PPL aktif memberikan edukasi dan pendampingan kepada petani mulai dari tahap awal penanaman hingga panen. Tidak hanya memberikan informasi teknis, mereka juga berfokus pada perubahan sikap masyarakat – dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mau menjadi mau.
“Tujuan kami bukan hanya agar petani menanam, tetapi bagaimana mereka paham akan pentingnya pangan bergizi dan mampu mengelola sendiri potensi yang dimiliki desa,” ungkap Thalib.
PPL juga membantu petani mengenali potensi lokal seperti lahan tidur, sumber air, dan kearifan lokal yang bisa dikembangkan menjadi kekuatan pertanian berkelanjutan. Selain itu, kegiatan penyuluhan turut mendorong terbentuknya kelompok tani yang lebih mandiri dan inovatif.
Dengan pendekatan partisipatif dan berkelanjutan, diharapkan program ini dapat meningkatkan ketahanan pangan masyarakat sekaligus memperbaiki kualitas gizi keluarga petani di pedesaan.
Dengan keberhasilan yang telah dicapai pada tahap pertama, masyarakat Desa Kute Bukit semakin termotivasi untuk melanjutkan dan mengembangkan program P2B. Penanaman bawang pada tahap kedua ini menjadi bagian penting dalam menjaga kesinambungan produksi pangan lokal yang sehat dan bergizi.
Abd Muthalib SP Petugas PPL yang hadir dalam kegiatan ini juga memberikan penyuluhan teknis kepada warga tentang cara menanam dan merawat bawang agar hasil panen nantinya maksimal. Dukungan teknis dari penyuluh pertanian menjadi salah satu kunci keberhasilan program ini di lapangan.
Selain itu, keterlibatan Kapospampol Blangpegayon bersama Brigadir M. Ali Bhabinkamtibmas Kute Bukit dalam kegiatan ini menunjukkan sinergi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan institusi keamanan dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Program P2B ini juga diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Kabupaten Gayo Lues untuk turut mengembangkan lahan pekarangan mereka secara mandiri dan berkelanjutan. Dengan memanfaatkan pekarangan rumah dan lahan kosong di sekitar desa, masyarakat tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga, tetapi juga berpotensi meningkatkan pendapatan melalui hasil panen yang bisa dijual ke pasar.
Kegiatan seperti ini juga memperkuat nilai-nilai gotong royong dan kemandirian desa dalam mengelola sumber daya yang ada. Pemerintah desa bersama masyarakat sepakat untuk terus melanjutkan program ini sebagai bagian dari visi membangun desa yang tangguh, mandiri, dan produktif.
Dengan semangat dan kebersamaan yang terus dijaga, Desa Kute Bukit optimis dapat meraih hasil maksimal pada penanaman tahap kedua ini, sekaligus membawa nama baik Gayo Lues dalam perlombaan pengelolaan lahan P2B di tingkat Polda Aceh.