TLii | SUMUT |Medan, — Distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite di wilayah Sumatera Utara, khususnya Kota Medan dan sekitarnya, mengalami gangguan serius sejak 18 Juni 2025. Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dilaporkan kehabisan stok, menyebabkan antrean panjang dan keresahan masyarakat.
Menurut informasi yang beredar, keterlambatan ini diduga akibat proses administrasi di Pelabuhan yang menyebabkan kapal tanker pengangkut BBM tertahan terlalu lama. Namun, pihak Pertamina membantah adanya kendala terkait Bea Cukai.
“Tidak ada kendala terkait Bea Cukai. Kami tetap mengikuti prosedur yang ditetapkan,” ujar Kilbergen W. Gultom, Operation Head Medan Group, Kamis (19/6). Ia menambahkan bahwa situasi di lapangan masih terkendali dengan adanya penyesuaian jadwal pengiriman serta upaya pemenuhan kebutuhan energi masyarakat.
Sementara itu, pantauan di beberapa SPBU menunjukkan kondisi yang memprihatinkan. Di SPBU 142011157 Simpang Selayang, Medan, stok Pertalite dikonfirmasi sudah habis. Hal serupa terjadi di SPBU Jalan HM Joni, dengan antrean kendaraan yang mengular sejak pagi hari.
Nova Wahyu dari Unit Penerimaan Penimbunan dan Penyaluran (P3) Medan membenarkan adanya gangguan dalam distribusi, namun menyarankan agar informasi resmi diperoleh melalui konferensi pers. “Agar lebih jelas dan satu pintu,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (19/6).
Menanggapi keresahan publik, pengamat sosial dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Drs. Shohibul Anshor Siregar, M.Si, menilai gangguan distribusi ini tak seharusnya terjadi hanya karena persoalan administrasi. “Kalau benar hanya soal administrasi, ini menunjukkan lemahnya sistem. Jangan sampai masalah kecil memicu keresahan yang berpotensi menimbulkan kerusuhan,” tegasnya.
Kondisi ini juga memicu reaksi dari sejumlah legislator daerah dan organisasi masyarakat sipil. Mereka mendesak Pertamina untuk memberikan penjelasan terbuka dan mendorong keterlibatan langsung Pemerintah Provinsi serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam menangani krisis distribusi BBM ini.
Warga pun berharap kondisi segera membaik. “Kami hanya ingin bisa isi BBM seperti biasa, jangan sampai antre berjam-jam lagi,” ujar salah satu pengendara yang mengantre di SPBU kawasan Binjai.
Pihak Pertamina menyatakan akan terus memantau situasi dan melakukan penyesuaian distribusi agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi.
Tim Redaksi.