TLii | ACEH |Blangkejeren – Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Gayo Lues melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penggiat Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan serta Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) bagi para penggiat dari unsur pemerintah daerah, yang berasal dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) se-Gayo Lues.
Kegiatan berlangsung di Logon Hill Caffe, Kecamatan Blangkejeren, dan secara resmi dibuka oleh Asisten I Pemerintahan Setdakab Gayo Lues, dr. Nevi Rezal, M.Kes., MH.Kes, yang hadir mewakili Bupati Gayo Lues. Rabu, 20 Juli 2025
Dalam sambutannya, dr. Nevi menegaskan bahwa narkoba merupakan ancaman nyata terhadap ketahanan daerah. “Kejahatan narkotika bersifat sistemik dan menghancurkan masa depan generasi bangsa. Pemerintah daerah harus berada di garda terdepan, menjadi pelindung dan penggerak upaya pencegahan,” ujarnya. Ia juga menyampaikan dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Gayo Lues terhadap program P4GN dan pentingnya kolaborasi antarlembaga.
Sementara itu, Kepala BNNK Gayo Lues, Fauzul Iman, S.T., M.Si., dalam sambutannya mengajak seluruh peserta untuk memahami peran strategis instansi pemerintah dalam memutus mata rantai penyalahgunaan narkoba.
“Pemerintah daerah tidak bisa netral dalam urusan narkoba. Kita harus aktif, progresif, dan terlibat langsung. Penggiat P4GN dari unsur SKPK inilah yang akan menjadi perpanjangan tangan program ini di tiap lini birokrasi,” ujar Fauzul. Ia juga menekankan bahwa bimtek ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan bagian dari strategi kolektif menciptakan Gayo Lues Bersinar (Bersih dari Narkoba).
Bimtek yang dijadwalkan berlangsung selama dua hari ini menghadirkan 8 narasumber kompeten dan berpengalaman di bidangnya. Hari pertama diisi oleh empat pemateri utama:
1. dr. Nevi Rezal membuka sesi materi dengan topik Adiksi, Konseling dan Rehabilitasi, menekankan pentingnya dukungan keluarga dan masyarakat dalam proses penyembuhan pengguna.
2. Elisa Wati, S.H menyampaikan strategi pencegahan berbasis komunitas, deteksi dini, dan peran sinergis antarlembaga.
3. Ustaz Afwan Zamri, S.H.I mengangkat isu penguatan karakter religius dan moral sebagai benteng terhadap pengaruh narkoba.
4. Dr. Sartika Maya Sari membekali peserta dengan kemampuan public speaking agar mampu menyampaikan pesan anti-narkoba secara persuasif dan efektif.
Sementara itu, dr. Nevi Rezal, Sebagai Nara Sumber menyatakan bahwa penyalahgunaan narkoba adalah ancaman serius terhadap generasi muda dan stabilitas daerah. “Jaringan narkoba bekerja rapi dan senyap, tapi kita tidak boleh tinggal diam. Pemerintah daerah harus aktif membangun daya tangkal masyarakat, terutama di kawasan rawan narkoba,” tegasnya.
Ia juga mendorong agar peserta membangun jaringan dan kolaborasi antarlembaga serta komunitas, agar upaya pencegahan menjadi terarah, aktif, dan berkelanjutan.
Kegiatan hari pertama berlangsung aman, lancar, dan penuh antusiasme. Diharapkan melalui kegiatan ini, para penggiat mampu menjadi pelopor gerakan Gayo Lues Bersinar (Bersih dari Narkoba) di seluruh lini masyarakat—dari keluarga, tempat kerja, institusi pendidikan, hingga ruang sosial.
#IndonesiaBersinar
#AcehBersinar
#GayoLuesBersinar
#GayoLuesGDAD
#CegahNarkoba
#BerantasNarkoba
#PemudaTanpaNarkobaItuKeren
#SalamSehatTanpaNarkoba
(KANG JUNA)