TLii >>> PIDIE JAYA – Sungai Meureudu sore itu berubah menjadi lautan manusia. Ribuan pasang mata menanti dengan tegang ketika Bupati Pidie Jaya, H. Sibral Malasyi, MA., S.Sos., ME., bersama Wakil Bupati Hasan Basri, ST., MT., didampingi Forkopimda, mengangkat tangan sebagai tanda pelepasan peserta Lomba Dayung Perahu dan Tangkap Bebek, Minggu (17/8/2025).
Sorak-sorai penonton pecah begitu puluhan perahu nelayan melesat membelah arus sungai. Dentuman gendang, teriakan penyemangat, dan kibaran bendera merah putih menambah suasana kian membara. Perahu-perahu yang dikayuh penuh tenaga itu bukan sekadar berebut juara, tetapi juga menjadi simbol kekompakan masyarakat pesisir Pidie Jaya.
Pertarungan final berlangsung sengit. Arus deras tak menyurutkan semangat para nelayan. Pada akhirnya, Tim Kuala Lancang Paru, Kecamatan Bandar Baru, berhasil menaklukkan lawan-lawannya: Tim Kuala Pante Raja, Tim Kuala Beuracan Ke Meureudu, dan Tim Kuala Paru. Dengan sorak kemenangan, mereka dinobatkan sebagai juara pertama Lomba Dayung Perahu HUT RI ke-80.
Tak berhenti di situ, gelak tawa warga kembali pecah ketika 80 ekor bebek dilepas ke sungai. Masing-masing bebek sudah diikat dengan uang tunai mulai Rp20 ribu hingga Rp100 ribu di kakinya. Ratusan warga terjun berebut, air memercik ke segala arah, dan jeritan gembira menggema ketika ada yang berhasil menangkap seekor bebek berhadiah. “Siapa yang dapat, itulah rezekinya,” ujar panitia sambil tersenyum.
Hari itu Sungai Meureudu menjadi saksi kebersamaan, keceriaan, sekaligus semangat juang rakyat Pidie Jaya dalam merayakan 80 tahun Indonesia merdeka. (**)