TLii | ACEH | GAYO LUES | Blangkejeren — Dalam suasana penuh keakraban dan kekeluargaan, Asosiasi Dump Truck Gayo Lues Transport (DT Galus Transport) menggelar kegiatan silaturahmi dan ramah tamah bersama para pengusaha ekspedisi serta perwakilan dari sejumlah perusahaan industri yang beroperasi di Kabupaten Gayo Lues.
Acara yang berlangsung pada Rabu (8/10/2025) di Pemandian Kala Pinang, Kecamatan Blangkejeren, diisi dengan makan bersama dan hiburan musik, menciptakan suasana santai namun penuh makna. Para pelaku usaha transportasi dan perwakilan perusahaan tampak antusias dalam berdiskusi dan bertukar gagasan untuk memperkuat kerja sama di bidang logistik dan distribusi hasil industri di daerah tersebut.
Kegiatan yang digagas oleh Asosiasi DT Galus Transport ini bertujuan untuk mempererat komunikasi antara pelaku usaha lokal dengan pihak perusahaan industri yang beroperasi di Gayo Lues. Adapun sejumlah perusahaan yang hadir dalam kegiatan tersebut, antara lain PT Hopson, PT Kencana Hijau Bina Lestari (KHBL), PT PMI, PT Rosin (Turki), serta PT Gayo Mineral Resource (GMR).
Dalam kesempatan itu, Ketua Asosiasi DT Galus Transport, Sukri Adi Benka, menyampaikan aspirasi dan harapan para pengusaha transportasi agar pemerintah daerah serta pihak industri lebih memperhatikan keberadaan dan peran penting pelaku usaha lokal yang selama ini ikut menopang kegiatan ekonomi di Gayo Lues.
“Kami berharap adanya kebijakan dari Bupati Gayo Lues agar pengusaha truk lokal juga diberi kesempatan untuk mengangkut material seperti pasir, batu, dan bahan bangunan lainnya, guna mendukung pembangunan permukiman masyarakat serta kantor pemerintahan di Gayo Lues,” ujar Sukri Adi Benka dalam sambutannya.
Ia menambahkan bahwa para pengusaha lokal saat ini masih menghadapi kendala dalam pengurusan izin Galian C, yang dinilai memberatkan karena biaya yang cukup besar serta tumpang tindih lahan dengan kawasan konsesi perusahaan besar seperti GMR, yang memiliki izin eksplorasi seluas 34.500 hektare.
“Untuk saat ini, mengurus izin Galian C tidak memungkinkan bagi kami karena biaya yang sangat besar, dan area galian sering berbenturan dengan konsesi perusahaan lain. Kami berharap ada solusi dari pemerintah agar pengusaha lokal tetap bisa berperan tanpa melanggar aturan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sukri menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam mengambil langkah konkret untuk mengatur tata kelola sumber daya alam secara adil dan berpihak kepada masyarakat lokal.
“Intinya, kami meminta agar Pemerintah Kabupaten Gayo Lues sesegera mungkin mengurus dan menetapkan titik galian C, baik galian darat maupun galian air. Ini penting agar kegiatan pembangunan dan ekonomi daerah bisa berjalan lancar tanpa hambatan hukum,” tegas Sukri.
Selain itu, ia juga menyerukan agar pihak perusahaan industri di Gayo Lues dapat lebih memberdayakan angkutan lokal yang tergabung dalam asosiasi.
“Kami berharap pihak perusahaan industri yang ada di Gayo Lues dapat memberdayakan angkutan yang tergabung dalam asosiasi kami untuk mengangkut seluruh barang yang keluar maupun masuk dari kegiatan industri. Dengan begitu, manfaat ekonomi dapat dirasakan langsung oleh masyarakat daerah sendiri,” tambahnya.
Sementara itu, Beben Suhartono, selaku Site Manager PT. KHBL Site Aceh di Pinang Rugub, Kecamatan Rikit Gaib, Kabupaten Gayo Lues, yang hadir mewakili pihak perusahaan, menyampaikan apresiasi atas kegiatan tersebut dan menegaskan komitmen PT. KHBL dalam mendukung kemitraan dengan pelaku usaha lokal.
“Kami di PT. KHBL sangat terbuka untuk bekerja sama dengan pengusaha ekspedisi lokal. Prinsip kami sederhana — selama memenuhi ketentuan keselamatan dan persyaratan operasional, semua pihak lokal memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi. Kami ingin kegiatan pengangkutan ini juga membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat Gayo Lues,” ujar Beben Suhartono.
Ia menambahkan, kolaborasi antara perusahaan dan pengusaha lokal diharapkan dapat menciptakan sinergi positif dalam mendukung kelancaran distribusi hasil produksi serta memperkuat perekonomian daerah.
“Kami berharap kolaborasi ini bisa berjalan berkelanjutan. Dengan semangat kebersamaan dan dukungan semua pihak, kita bisa membangun Gayo Lues menjadi daerah yang mandiri dan maju,” tutupnya.
Acara silaturahmi tersebut diakhiri dengan suasana penuh kekeluargaan. Para peserta sepakat untuk terus memperkuat komunikasi dan menjalin kerja sama yang saling menguntungkan antara pengusaha lokal, perusahaan industri, dan pemerintah daerah, demi kemajuan ekonomi masyarakat di Tanah Seribu Bukit. (red)