TLii | ACEH – Blangkejeren, 21 Juli 2025 — Malam mulai merambat naik di atas langit Blangkejeren. Jalanan mulai lengang, sebagian warga memilih meregang lelah di peraduan. Namun di Mapolsek Blangkejeren, suasana justru hidup dalam kesederhanaan yang penuh makna. Kang Juna, reporter Seputar Gayo Lues, berkesempatan melakukan bincang-bincang santai dengan Kapolsek Blangkejeren, Iptu Syamsudin, S.H., seorang perwira polisi yang memilih turun langsung ke lapangan, bukan hanya memberi perintah dari balik meja.
Hari itu tak biasa. Sore sebelumnya, terjadi kebakaran lahan perkebunan di Desa Sentang, dekat Pesantren Salahuddin. Api menjalar cepat karena angin kencang dan kondisi rumput kering. Namun sebelum bantuan besar berdatangan, Kapolsek Syamsudin sudah lebih dulu tiba di lokasi, memimpin langsung proses pemadaman bersama warga dan tim gabungan.> “Dalam situasi begini, tidak ada waktu untuk menunggu. Kita harus hadir lebih dulu dari api,” ujar Kapolsek sambil menunjukkan bekas lumpur di ujung sepatu dinasnya.
Kebakaran berhasil dikendalikan sebelum meluas. Namun tugas tak selesai di situ.
Begitu malam datang, Kapolsek kembali bergabung dengan personel Polsek Blangkejeren untuk melakukan patroli malam menyusuri jalan-jalan kota, perkampungan, dan titik rawan gangguan kamtibmas. Tak sekadar lewat, mereka menyapa masyarakat, berdialog ringan, mendengar keluhan warga, dan memastikan suasana tetap aman dan terkendali.
> “Keamanan bukan hanya soal menegakkan hukum, tapi menciptakan rasa tentram. Dan itu lahir dari kehadiran nyata aparat di tengah warga,” ujar Kapolsek yang dikenal dekat dengan masyarakat.
Dalam bincang malam tersebut, Kapolsek juga menyampaikan bahwa Polri hari ini harus menjadi sosok yang humanis, terbuka, dan siap sedia dalam kondisi apa pun. Ia percaya bahwa keberhasilan menjaga kamtibmas tidak hanya datang dari tindakan represif, tapi dari komunikasi yang hidup antara polisi dan rakyat.
Kapolsek juga mengajak masyarakat untuk tidak ragu melaporkan jika ada gangguan keamanan, tindakan kriminal, atau situasi mencurigakan di lingkungan masing-masing.
> “Nomor saya aktif 24 jam. Laporkan jika ada yang tidak beres. Ini tugas kami,” tegasnya sambil menyebutkan nomor teleponnya:
📞 Iptu Syamsudin, S.H. – 0813-7040-4711
Pesan ini sejalan dengan instruksi Kapolres Gayo Lues, AKBP Hyrowo, S.I.K., yang melalui Kapolsek menekankan pentingnya respons cepat dan kehadiran langsung Polri di tengah masyarakat. Bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi sebagai penjaga harmoni sosial dan ketenangan warga.Kehadiran polisi yang aktif menyapa warga, terjun ke lokasi bencana, dan menggelar patroli rutin bukan sekadar menjalankan tugas—tetapi menunjukkan bahwa keamanan bukan hanya tentang hukum, melainkan tentang rasa. Dan rasa aman itu adalah hak setiap warga, yang harus dijaga dengan komitmen dan keberanian.
Malam itu, di tengah obrolan santai yang dibalut kopi hangat dan tawa ringan, tersirat pesan yang dalam: bahwa di balik seragam dan sepatu bot berlumpur, polisi tetap manusia yang memilih untuk berjaga ketika yang lain terlelap.
> Karena sejatinya, tugas seorang Bhayangkara bukan untuk didengar, tapi untuk hadir. Bahkan ketika tak ada yang melihat.