TLii | ACEH | GAYO LUES | Blangkejeren – Dua tahun lalu, PT Kencana Hijau Bina Lestari (KHBL) hanya mencatatkan diri sebagai perusahaan dengan predikat Merah dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Hari ini, mereka berdiri tegak membawa perubahan: predikat Biru berhasil diraih, menandai langkah nyata dalam perbaikan dan komitmen lingkungan hidup. Sabtu(26/06/2025).
Berbasis di Gayo Lues, Aceh, PT KHBL merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan getah pinus, salah satu hasil hutan non-kayu andalan daerah. Dalam proses bisnisnya, perusahaan ini memiliki potensi dampak lingkungan yang besar, mulai dari penggunaan bahan kimia, limbah B3, hingga potensi pencemaran udara dan air. Namun sejak 2023, manajemen mengambil langkah tegas: transformasi menuju kepatuhan dan keberlanjutan.
Komitmen dari Dalam
“Kami tidak ingin sekadar menjalankan usaha. Kami ingin menjadi bagian dari solusi,” ujar Beben Suhartono, Manajer Operasional PT KHBL, kepada Media Timelines Inews Investigasi, Sabtu (28/6/2025).
Langkah awal perbaikan dilakukan dari dalam: pembenahan dokumen lingkungan seperti UKL-UPL, pembentukan tim lingkungan internal, hingga menggandeng konsultan eksternal untuk audit dan pendampingan teknis. Semua itu dilakukan demi satu tujuan: memenuhi semua kriteria PROPER dari KLHK.
Melewati Standar, Mencapai Kesadaran
Capaian predikat Biru menandakan bahwa PT KHBL telah memenuhi standar minimum kepatuhan lingkungan: memiliki dan melaksanakan dokumen lingkungan, melakukan pengendalian pencemaran air, udara, serta pengelolaan limbah B3 sesuai ketentuan.
Namun tak berhenti di situ, perusahaan mulai menerapkan prinsip beyond compliance dengan:
Mengefisiensikan penggunaan bahan bakar dan energi.
Meningkatkan sistem pengelolaan limbah terpadu.
Melakukan pemantauan rutin kualitas lingkungan sekitar pabrik.
Melibatkan karyawan dalam pelatihan dan edukasi lingkungan berkelanjutan.
PROPER: Lebih dari Sekadar Penilaian
Program PROPER bukan sekadar alat ukur ketaatan. Bagi PT KHBL, program ini adalah peta jalan menuju perubahan. PROPER menilai dari berbagai aspek—administratif, teknis, hingga sosial—dan hasilnya diumumkan ke publik sebagai bentuk akuntabilitas dan dorongan transparansi sektor industri.
“Kami ingin menjadikan pencapaian ini sebagai batu loncatan. Target kami ke depan adalah predikat Hijau, dan lebih dari itu, menjadi perusahaan yang punya kontribusi positif untuk lingkungan dan masyarakat,” ujar Beben optimistis.
Menatap ke Depan
Perjalanan masih panjang, namun arah sudah jelas. PT KHBL telah membuktikan bahwa perubahan itu mungkin, selama ada kemauan dan keseriusan. Dari predikat Merah menuju Biru, perusahaan ini memberi teladan bahwa industri bisa tumbuh selaras dengan lingkungan.
Dengan dukungan pemerintah daerah, KLHK, serta kesadaran internal, PT KHBL membuka lembaran baru sebagai perusahaan pengolahan hasil hutan yang tak hanya produktif, tapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan dan generasi masa depan.
Tentang PT KHBL
PT Kencana Hijau Bina Lestari (KHBL) adalah perusahaan swasta yang beroperasi di sektor pengolahan getah pinus, berlokasi di Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh. Mengusung prinsip produktivitas berkelanjutan, PT KHBL kini bertransformasi menjadi perusahaan yang mengedepankan tata kelola lingkungan, efisiensi energi, serta tanggung jawab sosial masyarakat.
Menjadi Bagian dari Komunitas
Komitmen PT KHBL terhadap lingkungan tidak hanya terbatas pada operasional internal. Perusahaan juga mulai merancang program tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR) yang menyasar masyarakat sekitar. Mulai dari kegiatan penghijauan, edukasi lingkungan ke sekolah-sekolah, hingga pelibatan masyarakat dalam pengelolaan kawasan hutan produksi.
“Kami sadar bahwa menjaga lingkungan tidak bisa dilakukan sendiri. Ini butuh sinergi dengan komunitas lokal. Maka dari itu, kami libatkan masyarakat untuk turut berperan,” ujar Beben.
Program CSR tersebut juga selaras dengan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Gayo Lues yang selama ini hidup berdampingan dengan hutan dan sumber daya alam.
Dukungan dari Pemerintah dan Stakeholder
Pemerintah Kabupaten Gayo Lues melalui dinas lingkungan hidup menyambut baik capaian PT KHBL ini. Mereka mengapresiasi langkah konkret perusahaan dalam meningkatkan standar kepatuhan dan membuka ruang dialog yang terbuka dengan regulator serta masyarakat.
“Kami mendukung perusahaan yang serius memperhatikan lingkungan. PT KHBL menunjukkan bahwa industri bisa beroperasi dengan tanggung jawab,” kata perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Gayo Lues dalam pernyataannya.
Selain itu, KLHK sebagai lembaga pusat penilai PROPER juga terus mendorong perusahaan seperti PT KHBL untuk berinovasi, meningkatkan efisiensi produksi, dan berkontribusi pada agenda pembangunan berkelanjutan.
Visi Masa Depan: Menuju PROPER Hijau
Dengan predikat Biru di tangan, PT KHBL tak ingin berpuas diri. Visi jangka menengah perusahaan adalah memperoleh predikat Hijau, yang berarti perusahaan tidak hanya taat tetapi juga aktif melakukan inisiatif lingkungan secara mandiri.
Untuk mencapai itu, PT KHBL telah menyusun roadmap lingkungan lima tahun ke depan, yang mencakup:
Pengembangan teknologi pengolahan limbah berbasis ramah lingkungan.
Digitalisasi pemantauan emisi dan konsumsi energi.
Kolaborasi riset dengan universitas lokal dalam pengelolaan getah pinus berkelanjutan.
Pengembangan program green procurement dan eco-labeling untuk produk akhir.
“Kami ingin produk kami tidak hanya berkualitas, tapi juga bisa dibanggakan secara etis dan ekologis,” kata Beben.
Penutup: Dari Hutan untuk Masa Depan
Transformasi PT KHBL adalah bukti bahwa industri kehutanan dapat bergerak seiring dengan prinsip keberlanjutan. Dengan niat baik, strategi yang jelas, dan keterbukaan terhadap evaluasi publik seperti PROPER, perusahaan swasta bisa menjadi pelopor perubahan.
Melalui pencapaian ini, PT KHBL mengirimkan pesan kuat: bisnis dan lingkungan bukan dua hal yang saling bertentangan, tapi dua sisi dari pembangunan yang berkelanjutan. (Red)