TLii|ACEH|MEUREDU – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Pidie Jaya tinggal menghitung hari, daerah yang dimekarkan dari Kabupaten Pidie Tahun 2007 silam ini akan ikut melakukan pemungutan suara pada 27 November 2024 serentak dengan daerah-daerah lain di seluruh Indonesia.
Pilkada Kabupaten Pidie Jaya sendiri diikuti oleh dua pasangan calon yaitu Tgk. H. Sibral Malasyi MA, S. Sos., ME – Hasan Basri, ST., MM (SABAR) dan pasangan Dr. H. Said Mulyadi, SE., M. Si – Saiful Anwar (MULIA). Pasangan SABAR diusung oleh Koalisi Partai Adil Sejahtera (PAS) Aceh yang dibidani sejumlah ulama Kharismatik Aceh, sedangkan pasangan MULIA diusung Partai Aceh (PA) dan koalisinya.
Lembaga Perlindungan Konsumen dan Pasar Tradisional Aceh (LEGAKATA) merilis hasil survey Pilkada Pidie Jaya yang telah dilakukan pada 17 – 24 Oktober 2024 kepada publik, hasil survey mengungkapkan bahwa antusiasme publik Pidie Jaya terhadap Pilkada Tahun 2024 cukup tinggi dimana 85,56% responden mengatakan akan ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya, antusiasme itu cukup beralasan yaitu 80,22% publik Pidie Jaya menginginkan perubahan.
Survey itu juga mengungkapkan popularitas masing-masing calon dimana H. Sibral Malasyi (Nyak Syi) menempati angka 59.1%, sedangkan Petahana H. Said Mulyadi tergerus pada posisi dibawahnya yaitu 35,67%. Selanjutnya Survey juga mengungkapkan jika Pilkada Pidie Jaya dilakukan pada saat survey dilaksanakan, maka pasangan H. Sibral Malasyi – Hasan Basri, calon No. Urut 1 menang dengan angka 61.11% dimana Pilkada Pidie Jaya hanya akan dilakukan dalam satu putaran.
Survey LEGAKATA juga menyorot secara tajam tingkat kesejahteraan masyarakat Pidie Jaya dihubungkan dengan sistem tata kelola pemerintahan dan perilaku pemilih di daerah itu dimana hasilnya menunjukkan 19% responden menjawab sejahtera, 30,33% tidak sejahtera dan 50,67% mengatakan tidak tahu. Terkait sistem tata kelola pemerintahan 56.2% responden memilih tidak tau, 27.4% mengatakan tidak baik dan 16.3% memilih baik.
Alasan pemilih memilih dengan tingkat kesejahteraan dan sistem tata kelola pemerintahan Pidie Jaya terlihat saling mempengaruhi satu sama lainnya. Sementara itu kata perubahan adalah kata yang paling berpengaruh saat ini di Pidie Jaya dan terus digaungkan oleh responden jelang pelaksanaan Pilkada.
Terakhir survey ini mengungkapkan harapan terbesar responden terhadap Bupati/Wakil Bupati terpilih dalam Pilkada 27 November 2024 dimana 77.22% menginginkan perubahan, 18.56% memilih kesejahteraan, 3.89% mengharapkan pembangunan dan 0.33% ingin kedamaian.
Survey ini berlangsung selama 7 (Tujuh) hari dengan 900 responden yang tersebar di 8 (Delapan) Desa dari 5 (Lima) Kecamatan yang tersebar dalam Kabupaten Pidie Jaya dan melibatkan 16 (Enambelas) tenaga peneliti yang telah dibekali dengan pengetahuan, teknis dan ketrampilan penelitian dimana semua responden berhasil ditemui dari sampel yang telah ditentukan secara acak (random sampling) dengan toleransi kesalahan (margin error) diperkirakan 3% pada tingkat kepercayaan 90% asumsi sampel random. Ungkap Direktur Eksekutif LEGAKATA, Razali.
Publik Pidie Jaya menaruh harapan besar terhadap kelangsungan demokrasi secara demokratis di daerah itu dimana Pilkada dapat berlangsung secara tertib, aman dan damai tanpa adanya gesekan yang dapat mempengaruhi keamanan dan kedamaian di daerah itu.(sin).
