TLii | ACEH | Gayo Lues – Sorak sorai penonton menggema di Stadion Seribu Bukit, Kamis (4/9/2025) sore. Pertandingan Piala Bupati Gayo Lues yang mempertemukan Putra Sangir FC kontra Palok FC berlangsung sengit, penuh semangat, dan tak hanya menghadirkan drama di lapangan, tetapi juga warna-warni cerita di luar permainan.
Pertarungan dua tim tangguh ini sejak menit awal sudah memperlihatkan duel ketat. Serangan demi serangan saling dibalas, namun rapatnya barisan pertahanan kedua kubu membuat gol sulit tercipta. Baru di babak kedua, kebuntuan pecah. Putra Sangir FC akhirnya memecah keheningan melalui satu-satunya gol yang tercipta dalam laga tersebut, sekaligus memastikan kemenangan tipis 1-0 atas Palok FC.
Namun yang membuat sore itu berbeda bukan hanya skor pertandingan, melainkan atmosfer unik yang tercipta di tribun penonton. Seorang penonton setia yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat sepak bola Gayo Lues, Kurniadi — atau lebih dikenal dengan julukan Adi Kopassus — kembali menunjukkan kebolehannya “menghidupkan” suasana dengan komentarnya yang khas, penuh kelakar dan gaya ceplas-ceplos yang menghibur.Komentar-komentar spontan Adi Kopassus sering kali membuat penonton di sekitarnya tergelak. Ia menyampaikan analisa pertandingan dengan nada bercanda namun tetap tajam, mengomentari pergerakan pemain, strategi, bahkan aksi dramatis di lapangan dengan cara yang membuat orang bukan hanya menyaksikan sepak bola, tapi juga terhibur seolah menonton pertunjukan komedi. “Kalau striker kayak gini terus, bisa-bisa bola kangen gawang,” ucapnya, disambut tawa riuh penonton di sebelahnya.
Suasana tribun pun semakin berwarna dengan hadirnya sejumlah tokoh daerah. Terlihat anggota DPRK Gayo Lues Hasan Basri (Partai Demokrat, Dapil 3), Kabag Ekonomi Setdakab Gayo Lues Arwinsyah, dan Kabid Pariwisata SABIRIN,SP, yang duduk bersama menyaksikan jalannya pertandingan, memberi dukungan sekaligus menikmati atmosfer sore itu.
Di tengah semangat pertandingan yang sesekali memanas di lapangan, Ketua DPC APDESI Gayo Lues, Suhardinsyah, S.Pd, yang juga dikenal sebagai Pengulu Ulun Tanoh, melontarkan usulan unik namun bernada kritik segar:
> “Kalau ada yang hobi berantam di lapangan, bagusnya KONI pikirkan untuk sediakan ring tinju saja. Biar jelas tempatnya, jangan di tengah lapangan sepak bola,” katanya, santai namun menohok, membuat para penonton di sekitarnya tertawa dan mengangguk setuju.
Candaan bernuansa kritik itu disampaikan di tengah riuhnya dukungan, mencerminkan kepedulian terhadap sportifitas dan memberikan pesan halus agar sepak bola tetap menjadi ajang hiburan sehat, bukan ajang adu fisik.
Pertandingan pun berakhir dengan kemenangan Putra Sangir FC. Pendukung mereka bersorak puas, sementara Palok FC harus segera mengevaluasi diri untuk bangkit di laga berikutnya. Ratusan penonton yang memadati Stadion Seribu Bukit sore itu pulang dengan wajah ceria — bukan semata karena menyaksikan laga yang seru, tetapi juga karena atmosfer pertandingan yang penuh warna: kombinasi semangat, lelucon khas Adi Kopassus, serta pesan menyentil dari Suhardinsyah yang menjadikan laga sore itu lebih dari sekadar pertandingan sepak bola, melainkan hiburan masyarakat Gayo Lues yang tak terlupakan.
Kang Juna)