TLii | ACEH – Blangkejeren, 25 Juni 2025 — Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, bersama rombongan melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Gayo Lues pada Rabu (25/6). Dalam kunjungan tersebut, Gubernur disambut langsung oleh Bupati Gayo Lues Suhaidi, S.Pd., M.Si., dan Wakil Bupati H. Maliki, SE., M.Ap., beserta jajaran Forkopimda di Bandara Blangkejeren sekitar pukul 14.24 WIB.Setelah penyambutan resmi, rombongan langsung menuju Pendopo Bupati Gayo Lues untuk menghadiri jamuan makan siang dan sesi dialog bersama jajaran pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan perwakilan warga, khususnya dari Kecamatan Putri Betung. Hadir pula dalam kegiatan ini unsur Forkopimda seperti Dandim 0113/Gayo Lues Letkol Inf. Agus Satrio Wibowo, S.I.P., Kapolres Gayo Lues AKBP Hyrowo, S.I.K., Plh. Kajari Yusril Ardi, S.Kom., S.H., M.Cio., Ketua Pengadilan Negeri Bob Rosman, S.H., Ketua Mahkamah Syariah Taufik Rahayu Syam, S.H., M.Si., serta Ketua MPU Tgk. Syahbudin, Anggota DPRA Yahdi Hasan Ramud Fraksi Partai Aceh dapil 8.
Dalam pertemuan tersebut, masyarakat dari Kecamatan Putri Betung menyampaikan kegelisahan terkait operasi penertiban hutan oleh Satgas PKH pada 14 Juni 2025 yang menetapkan lima desa sebagai kawasan hutan lindung. Hingga saat ini, aspirasi tersebut belum mendapatkan tindak lanjut dari Pemerintah Provinsi.
Selepas sesi dialog, sekitar pukul 15.25 WIB, Gubernur beserta rombongan bertolak menuju Kantor Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah Gayo Lues untuk melaksanakan takziah ke rumah Alm. Bapak Jafar Ama Uwe, Ketua PA/KPA mantan kombatan yang sangat dihormati di wilayah tersebut.
Dalam sambutannya, Gubernur Muzakir Manaf menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Bapak Jafar Ama Uwe. “Kita semua merasa sangat kehilangan. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah beliau dan menempatkannya di tempat terbaik di sisi-Nya,” ucapnya penuh haru. Ia juga menegaskan komitmen Pemerintah Aceh untuk terus mengembangkan kesejahteraan masyarakat melalui program-program nyata.
Beberapa program strategis yang disampaikan antara lain pembangunan pabrik pengolahan karet di Meulaboh, pengolahan besi di Aceh Selatan, serta pabrik daur ulang baterai mobil listrik di Banda Aceh/Aceh Besar. Gubernur juga menyinggung rencana penambahan armada pesawat untuk mendukung aksesibilitas wilayah terpencil seperti Gayo Lues.
Acara takziah ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Tgk. Syahbudin dan berakhir pukul 16.08 WIB. Rombongan Gubernur kemudian kembali ke Bandara Blangkejeren dan lepas landas pada pukul 16.28 WIB.
Kunjungan singkat ini menjadi momentum penting bagi masyarakat Gayo Lues untuk menyuarakan aspirasi langsung kepada pemimpin provinsi, sekaligus mengukuhkan silaturahmi dalam nuansa duka dan harapan.
(Kang Juna – Reporter)