TLii | ACEH | Blangkejeren – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Blangkejeren menggelar acara penyerahan remisi umum dan remisi dasawarsa bagi narapidana, serta pengurangan masa pidana khusus bagi anak binaan. Acara ini berlangsung pada Minggu (17/08/2025) di Aula Lapas Blangkejeren dengan suasana khidmat dan penuh makna.
Acara dibuka langsung oleh Kepala Lapas Blangkejeren, Dekki Susanto, yang dalam sambutannya menegaskan bahwa pemberian remisi merupakan hak Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan Anak Binaan yang telah memenuhi persyaratan administratif serta menunjukkan perilaku baik selama menjalani masa pidana.
> “Remisi bukan sekadar pengurangan masa pidana, tetapi juga bentuk apresiasi negara kepada WBP yang sungguh-sungguh menjalani pembinaan. Semoga hal ini menjadi motivasi agar terus berperilaku positif dan siap kembali ke tengah masyarakat dengan lebih baik,” ujar Dekki.Penyerahan remisi dilakukan secara simbolis oleh Bupati Gayo Lues, Suhaidi, disaksikan langsung oleh jajaran Forkopimda Kabupaten Gayo Lues, pejabat struktural Lapas Blangkejeren, serta seluruh warga binaan. Hadir pula Anggota DPR RI Irmawan, Kapolres Gayo Lues, Dandim 0113/Gayo Lues, Kajari Gayo Lues, Ketua Pengadilan Negeri Blangkejeren, dan Ketua Mahkamah Syar’iyah Blangkejeren.
Dalam kesempatan ini, sebanyak 138 WBP menerima Remisi Umum (RU) dengan rincian:
RU I : 137 orang
RU II : 1 orang
Sementara itu, 139 WBP menerima Remisi Dasawarsa (RD).
Pemberian remisi ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi warga binaan untuk terus menjaga sikap, memperbaiki diri, dan berkomitmen menjalani kehidupan yang lebih baik ketika kembali ke masyarakat.
Tari Saman dan Tari Bines Meriahkan AcaraTak hanya diisi dengan penyerahan remisi, acara ini juga dimeriahkan dengan penampilan kesenian khas Gayo, yaitu Tari Saman dan Tari Bines yang dibawakan oleh warga binaan. Penampilan tersebut mendapat apresiasi dari para tamu undangan, sekaligus menjadi bukti bahwa pembinaan di Lapas Blangkejeren tidak hanya fokus pada perbaikan moral, tetapi juga pelestarian seni dan budaya daerah.
Tepuk tangan meriah dari tamu undangan menandai bahwa semangat kebersamaan dan rasa nasionalisme tetap tumbuh di dalam Lapas.
Momentum Kemerdekaan untuk Semua
Suasana acara berlangsung penuh khidmat. Momentum HUT Kemerdekaan RI ke-80 ini tidak hanya menjadi perayaan bagi masyarakat umum, tetapi juga memberi arti mendalam bagi WBP dan Anak Binaan. Pemberian remisi menjadi harapan baru agar mereka dapat kembali menata kehidupan yang lebih baik, berkontribusi positif, dan diterima kembali oleh masyarakat.
“Hari Kemerdekaan adalah momentum refleksi. Bagi warga binaan, ini menjadi kesempatan untuk membuktikan perubahan dan kesiapan berintegrasi kembali dengan masyarakat,” pungkas Dekki.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Lapas Blangkejeren menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan pembinaan yang humanis, bermakna, dan sejalan dengan nilai kemerdekaan.
Dari Kabupaten Gayo Lues, Kang Juna – Reporter Seputar Gayo melaporkan.