TLii | ACEH | Lhokseumawe Dalam rangka memperingati Hari Kartini, Novo Club Region 7 berkolaborasi dengan Wardah dan BEM FISIP Universitas Malikussaleh menggelar kegiatan bertajuk “Novo Kartini”. Acara ini diselenggarakan pada Sabtu (26/04/2024) di Kanasha Bistro Lhokseumawe, Jalan Samudra Baru, Kampung Jawa Lama, dengan mengusung tema “Kartini’s Beauty Legacy.”
Kegiatan ini sukses menarik lebih dari 30 peserta dari kalangan umum serta anggota komunitas Paranovo. Wanda Aprilia, Vice of Novo Club Region 7, menjelaskan bahwa Novo Kartini merupakan ruang refleksi sekaligus inspirasi tentang pentingnya peran perempuan dalam berkarya, memberi dampak, dan menjadi cahaya di lingkungannya masing-masing.
“Novo Kartini diadakan sebagai bentuk pengingat akan pentingnya rasa percaya diri bagi perempuan, salah satunya melalui penampilan yang terawat. Selain itu, ini juga menjadi media edukatif yang menyenangkan dan praktis, terutama untuk generasi muda,” ungkap Wanda.
Acara dibuka oleh Nailul Masri Azkia selaku Master of Ceremony, dilanjutkan sambutan dari Aji Pratama Lubis selaku Ketua Umum BEM FISIP UNIMAL periode 2024–2025, dan pembukaan Beauty Class oleh Wanda Aprilia mewakili Novo Club Region 7 wilayah Aceh. Antusiasme peserta sangat tinggi, menciptakan suasana yang meriah dan penuh semangat.

Sesi utama “Beauty Class Novo Kartini Aceh” dipandu langsung oleh tim dari Wardah. Kelas ini berisi tutorial makeup, tips & tricks, serta sesi personal color analysis yang membantu peserta mengenal warna dan gaya riasan yang paling sesuai dengan karakter wajah masing-masing.
Menjelang akhir acara, dilakukan penilaian makeup dengan tema “fresh look seperti habis mandi”. Peserta dengan penampilan terbaik, Aulia dan Nisa, terpilih sebagai Best Makeup berkat hasil riasan mereka yang flawless. Selanjutnya dilakukan penyerahan sertifikat penghargaan kepada tim Wardah dan BEM FISIP UNIMAL, serta ditutup dengan sesi foto bersama.
Dalam wawancaranya, Aji Pratama Lubis menyampaikan bahwa kolaborasi ini bukan sekadar simbolis, melainkan bentuk nyata dari gerakan sosial untuk pemberdayaan perempuan. Menurutnya, kecantikan perempuan tak hanya dinilai dari penampilan, tetapi juga dari nilai dan intelektualitas yang dimiliki.
“Kami sangat terbuka untuk menjalin kolaborasi ke depannya, selama dampak dan output-nya jelas,” ujar Aji.
Sementara itu, Aulia Nurul Hafni, salah satu peserta, menyatakan bahwa acara ini sangat bermanfaat bagi perempuan yang ingin tampil percaya diri serta memahami gaya dan warna yang cocok dengan dirinya.
Sebagai penutup, Wanda menyampaikan apresiasinya kepada seluruh panitia dan peserta atas partisipasi mereka.
“Semoga kegiatan ini bukan hanya ajang selebrasi, tapi juga menjadi momentum kolaborasi yang membawa semangat pemberdayaan, kreativitas, dan solidaritas yang lebih kuat ke depannya,” tutupnya. (Diki)