Pasutri Pembobol BRI Gunakan Data Pribadi Keluarga untuk Buat Rekening Fiktif

REDAKSI

- Redaksi

Rabu, 22 Mei 2024 - 17:39 WIB

20175 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sidang kasus pembobolan rekening BRI (Foto: TLii/Heru)

Sidang kasus pembobolan rekening BRI (Foto: TLii/Heru)

TLii >> Banten – Keluarga Febrina Retno Wisesa dan Hade Suraga yang data pribadinya digunakan untuk membuat kartu kredit fiktif menjadi saksi di persidangan. Keduanya merupakan terdakwa perkara korupsi pembobolan Bank BRI.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Tangsel memanggil 3 saksi yaitu Aji Andika Putra yang merupakan adik kandung Febrina dan Imelda yang merupakan sepupu Hade, beserta suaminya Imam Kuncoro. Ketiganya merupakan korban yang termasuk dalam 41 nasabah yang namanya digunakan para terdakwa untuk membuat rekening nasabah prioritas dan disalahgunakan fasilitas kartu kreditnya.

Aji menuturkan dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Serang pada Selasa (21/5/2024) kemarin bahwa dirinya pernah memberikan data pribadinya kepada Febrina untuk dibuatkan buku tabungan. Ia membuat rekening mulanya untuk kebutuhan transaksi pengerjaan suatu acara.

Namun event tersebut tidak jadi dikerjakan dan ia tidak tahu kelanjutan pembuatan rekening tersebut. Dirinya mengatakan tidak mengetahui bahwa data pribadi yang telah ia berikan malah digunakan kedua terdakwa untuk membuat rekening prioritas dan menyalahgunakan fasilitas kartu kredit sampai menunggak Rp112 juta.

Baca Juga :  Mitigasi Bencana, TNI dan Warga Menes Bersihkan Sampah di Sungai

“Apakah Febrina pernah meminta izin untuk pembuatan kartu kredit?,” tanya JPU Tangsel, Satrio.

“Seingat saya tidak. Saya tahu warna kartu kredit BRI sampai sekarang aja enggak,” jawab Aji.

Senada dengan Aji, Imelda yang merupakan sepupu Hade juga digunakan data pribadinya untuk membuat rekening BRI prioritas oleh terdakwa. Ia bersama suaminya baru mengetahui datanya digunakan oleh Hade ketika saat tidak bisa meminjam uang di leasing daerah Ciputat dengan “menyekolahkan” BPKB kendaraannya.

Saat akan mengajukan peminjaman atas nama suaminya Imam Kuncoro, pihak leasing mengatakan tidak bisa karena di data menunjukkan Imam memiliki tunggakan kartu kredit yang tidak terbayar kurang lebih Rp127 juta. Merasa tidak pernah memiliki tunggakan tersebut, pihak leasing pun menyuruh keduanya untuk melaporkan kejadian tersebut.

“Saya jadi ga bisa peminjaman tersebut. Rugi lah kita mau pinjam apa-apa ga bisa jadi (masuk) blacklist. Saya diem aja (setelah tidak bisa meminjam) gak ngerti mau lapor bingung,” kata Imelda.
“Mau kredit malah ga bisa,” kata Imam menimpali.

Baca Juga :  Dit Narkoba Polda Sumut Amankan 19, 475 Gram Sabu dari 3 Wanita

Belakangan, keduanya baru tahu datanya digunakan kedua terdakwa ketika dipanggil penyidik Kejati Banten untuk dimintai keterangan. Imelda kaget ternyata data dirinya juga digunakan oleh Hade. Ia mengatakan memang sempat memberikan data pribadi untuk membuat asuransi Prudential.

“Sebetulnya saya pernah ngasih KTP (dan) KK karena mau bikin asuransi Prudential ke Iwan (Hade). Panghilan kecil kita Iwan. Saya (minta tolong Hade) bikin asuransi Prudential tapi semenjak saya kasih tidak ada kabar lagi,” tutur Imelda.

Ia menambahkan saat ini nama suami dan dirinya sudah bersih dan tidak masuk blacklist lagi.

“Kata orang BRI-nya baru tadi dikasih tahu nama kita sudah bersih,”imbuhnya.

Setelah memberikan keterangan, ketua majelis hakim Dedy Ady Saputra kemudian menyarankan agar para terdakwa meminta maaf kepada saksi. Mereka kemudian saling berpelukan dan meminta maaf sambil menangis.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Hasbaini Dorong Penguatan Ekosistem Membaca dan Kolaborasi Pegiat Literasi Daerah.
Ribuan Klien Bapas Gelar Aksi Sosial Serentak: Simulasi Nyata Implementasi Pidana Alternatif dalam KUHP Baru
Pelantikan PAW Anggota DPRK Ismail Dari Partai Aceh
Gerakan Nasional Klien Bapas Peduli 2025 Resmi Diluncurkan, Ribuan Klien Serentak Lakukan Aksi Sosial di Seluruh Indonesia
PEMKAB PIDIE JAYA TERIMA PENGHARGAAN ODF
WABUP PIDIE JAYA PIMPIN RAKOR PENGENDALIAN INFLASI DAERAH  TAHUN 2025
Komitmen Berantas Narkoba, Lapas Pemuda Langkat hadiri Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2025 oleh (BNNK) Langkat
Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sumatera Utara Laksanakan Sosialisasi dan Monitoring Aktualisasi Pos Bantuan Hukum, Pastikan Layanan Berjalan dengan Baik

Berita Terkait

Kamis, 26 Juni 2025 - 20:33 WIB

Hasbaini Dorong Penguatan Ekosistem Membaca dan Kolaborasi Pegiat Literasi Daerah.

Kamis, 26 Juni 2025 - 20:14 WIB

Ribuan Klien Bapas Gelar Aksi Sosial Serentak: Simulasi Nyata Implementasi Pidana Alternatif dalam KUHP Baru

Kamis, 26 Juni 2025 - 19:45 WIB

Pelantikan PAW Anggota DPRK Ismail Dari Partai Aceh

Kamis, 26 Juni 2025 - 18:39 WIB

Gerakan Nasional Klien Bapas Peduli 2025 Resmi Diluncurkan, Ribuan Klien Serentak Lakukan Aksi Sosial di Seluruh Indonesia

Kamis, 26 Juni 2025 - 17:22 WIB

PEMKAB PIDIE JAYA TERIMA PENGHARGAAN ODF

Kamis, 26 Juni 2025 - 16:55 WIB

Komitmen Berantas Narkoba, Lapas Pemuda Langkat hadiri Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2025 oleh (BNNK) Langkat

Kamis, 26 Juni 2025 - 16:43 WIB

Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sumatera Utara Laksanakan Sosialisasi dan Monitoring Aktualisasi Pos Bantuan Hukum, Pastikan Layanan Berjalan dengan Baik

Kamis, 26 Juni 2025 - 16:38 WIB

Jeffry Sentana Dukung dan Apresiasi Eksistensi FKUB Kota Langsa

Berita Terbaru

ACEH

Pelantikan PAW Anggota DPRK Ismail Dari Partai Aceh

Kamis, 26 Jun 2025 - 19:45 WIB

ACEH

PEMKAB PIDIE JAYA TERIMA PENGHARGAAN ODF

Kamis, 26 Jun 2025 - 17:22 WIB

error: Content is protected !!