TIMELINES INEWS INVESTIGASI Yogyakarta, (Tanggal) — Libur Lebaran yang biasanya menjadi momen menguntungkan bagi para penarik andong di kawasan Malioboro, Yogyakarta, tahun ini justru terasa berbeda. Para kusir andong mengeluhkan sepinya peminat meski kawasan wisata Malioboro dipadati pengunjung.
Salah satu penarik andong, Pak Sutarno (56), mengungkapkan bahwa jumlah penumpang andong turun drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Biasanya saat Lebaran, kami bisa narik puluhan kali dalam sehari. Sekarang paling hanya lima sampai enam kali saja,” ujarnya dengan raut wajah lesu
Menurutnya, penurunan ini dipengaruhi oleh perubahan preferensi wisatawan yang lebih memilih kendaraan online dan bus pariwisata. Selain itu, tarif andong yang dianggap lebih mahal juga menjadi pertimbangan pengunjung.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Andong Malioboro, Bapak Suharto, berharap pemerintah dan pengelola pariwisata dapat membantu mempromosikan andong sebagai salah satu ikon budaya Yogyakarta agar tidak punah. “Andong ini bagian dari sejarah dan budaya Yogya. Jangan sampai hilang karena kalah bersaing dengan transportasi modern,” ungkapnya.
Di tengah lesunya minat wisatawan, para penarik andong berharap situasi ini hanya bersifat sementara dan pamor andong dapat kembali bangkit. Mereka tetap setia menawarkan pengalaman wisata unik berkeliling Malioboro dengan suasana klasik yang khas.
.