Pengamat Sosial: Tawuran di Belawan Bukan Sekadar Kriminalitas, tapi Gejala Krisis Struktural

H²

- Redaksi

Selasa, 6 Mei 2025 - 15:12 WIB

20407 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TLiiSUMUT | Belawan, – Tawuran berdarah yang kembali terjadi di kawasan Belawan, hingga menimbulkan korban jiwa dan viral di media sosial, kini menjadi sorotan publik. Imbas dari kejadian tersebut, Kapolres Belawan diberhentikan sementara dari jabatannya. Menanggapi hal ini, media menghubungi Pengamat Sosial Sumatera Utara, Bapak Shohibul Anshor Siregar, untuk mendapatkan pandangan lebih mendalam. Selasa, [6/5/2024]

Menurut Shohibul, tawuran yang terjadi berulang kali di Belawan tidak bisa dipandang sebagai insiden spontan semata. Ia menilai peristiwa tersebut sebagai gejala dari krisis struktural dan spasial yang lebih luas.

“Ini bukan hanya soal kriminalitas, tapi soal ketimpangan, marginalisasi, dan kegagalan tata kelola pembangunan wilayah,” jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa konflik sosial di Belawan memiliki akar historis sejak zaman kolonial, ketika wilayah ini dibentuk sebagai kawasan kerja pelabuhan, bukan kawasan hunian yang layak. Warisan ini berdampak pada minimnya pembangunan infrastruktur dan layanan publik yang setara hingga kini.

Baca Juga :  Keluarga Besar Ka'Lapas kls 1 Medan Herry Suhasmin. Mengucapkan Selamat Hari Pendidikan Nasional Kobarkan Semangat Belajar Tanpa Batas

Secara kelembagaan, pendirian Polres dan Kejari khusus Belawan menandakan pengakuan bahwa wilayah ini memang rentan terhadap konflik. Namun, Sohibul mengkritik bahwa pendekatan negara yang terlalu menitikberatkan pada penindakan hukum bersifat jangka pendek dan tidak menyentuh akar persoalan.

“Masalahnya tidak akan selesai hanya dengan mengganti kepala kepolisian. Selama pendekatan pembangunan tidak berubah, potensi konflik akan tetap tinggi,” tegasnya.

Ia juga menyoroti faktor sosial ekonomi yang memperburuk situasi. Kemiskinan, pengangguran, dan lingkungan yang keras menjadikan solidaritas kelompok pemuda tumbuh dalam bentuk yang eksklusif dan defensif, seringkali mudah tersulut dalam konflik terbuka.

Kehadiran bisnis ilegal seperti black market, peredaran BBM tanpa izin, judi mesin, dan praktik togel, turut memperkeruh keadaan sosial di kawasan tersebut. Persaingan kepentingan atas sumber-sumber ekonomi ilegal kerap berujung pada kekerasan antarkelompok.

Baca Juga :  Satuan Lalulintas Polresta Banda Aceh Melaksanakan Kegiatan Pengaturan Lalulintas Pada Malam Pekan Kebudayaan Aceh ke-8 Tahun 2023 

Shohibul menyampaikan beberapa rekomendasi strategis:

“Pemerataan pembangunan antara Medan Utara dan Selatan melalui peningkatan infrastruktur dasar, ekonomi, dan tata ruang yang adil”.

“Pendekatan multisektor dengan fokus pada pendidikan, pelatihan kerja, dan penguatan budaya lokal bagi generasi muda”.

“Reformasi sistem penegakan hukum agar lebih menitikberatkan pada pencegahan dan keadilan restoratif”.

“Integrasi wilayah Belawan ke dalam rencana induk pembangunan kota secara menyeluruh dan berkelanjutan”.

“Memecat pemimpin hanya mengganti wajah, bukan mengatasi masalah. Ini saatnya kita bicara soal keadilan sosial dan pembangunan yang merata,” pungkasnya.

Fenomena kekerasan di Belawan menjadi pengingat bahwa stabilitas sosial tidak bisa dicapai hanya dengan pendekatan keamanan. Diperlukan strategi pembangunan yang adil dan menyentuh akar kehidupan masyarakat. Tim Redaksi.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sumatera Utara Laksanakan Sosialisasi dan Monitoring Aktualisasi Pos Bantuan Hukum, Pastikan Layanan Berjalan dengan Baik
Jeffry Sentana Dukung dan Apresiasi Eksistensi FKUB Kota Langsa
Kemenkum Sumut Gandeng UNIKA Lewat MoU-MoA untuk Tingkatkan Kesadaran HKI Di Dunia Akademik
Kodim 0107/Aceh Selatan Gelar Penyuluhan P4GN Semester I Tahun 2025 ‎
Region Head PTPN IV Regional VI: Pelatihan Jurnalistik Lahirkan Insan Pers Berkompeten
Membanggakan, Polres Bireuen Berhasil Gagalkan Peredaran Sabu Seberat 6,3 Kilogram
Pelatihan Jurnalistik Tingkatkan Wawasan Insan Pers Tahun 2025
Sub Bagian Tata Usaha Lapas Narkotika Samarinda Gelar Pembekalan PKTBT dan Pengenalan Struktur Organisasi Kepada CPNS Kanwil Ditjenpas Kaltim

Berita Terkait

Kamis, 26 Juni 2025 - 16:43 WIB

Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sumatera Utara Laksanakan Sosialisasi dan Monitoring Aktualisasi Pos Bantuan Hukum, Pastikan Layanan Berjalan dengan Baik

Kamis, 26 Juni 2025 - 16:38 WIB

Jeffry Sentana Dukung dan Apresiasi Eksistensi FKUB Kota Langsa

Kamis, 26 Juni 2025 - 16:35 WIB

Kemenkum Sumut Gandeng UNIKA Lewat MoU-MoA untuk Tingkatkan Kesadaran HKI Di Dunia Akademik

Kamis, 26 Juni 2025 - 16:27 WIB

Kodim 0107/Aceh Selatan Gelar Penyuluhan P4GN Semester I Tahun 2025 ‎

Kamis, 26 Juni 2025 - 16:12 WIB

Region Head PTPN IV Regional VI: Pelatihan Jurnalistik Lahirkan Insan Pers Berkompeten

Kamis, 26 Juni 2025 - 15:47 WIB

Pelatihan Jurnalistik Tingkatkan Wawasan Insan Pers Tahun 2025

Kamis, 26 Juni 2025 - 15:46 WIB

Sub Bagian Tata Usaha Lapas Narkotika Samarinda Gelar Pembekalan PKTBT dan Pengenalan Struktur Organisasi Kepada CPNS Kanwil Ditjenpas Kaltim

Kamis, 26 Juni 2025 - 15:36 WIB

Polres Aceh Selatan Gelar Yasinan, Zikir dan Doa Bersama Sambut Hut Bhayangkara Ke-79

Berita Terbaru

error: Content is protected !!