Ribuan Klien Bapas Gelar Aksi Sosial Serentak: Simulasi Nyata Implementasi Pidana Alternatif dalam KUHP Baru

ARJUNA SAYUDA

- Redaksi

Kamis, 26 Juni 2025 - 20:14 WIB

2051 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TLii | Jakarta, INFO_PAS — Sebanyak ribuan klien pemasyarakatan dari 94 Balai Pemasyarakatan (Bapas) di seluruh Indonesia melakukan aksi bersih-bersih lingkungan secara serentak, Kamis (26/6). Kegiatan ini menjadi penanda diluncurkannya Gerakan Nasional Pemasyarakatan: Klien Bapas Peduli 2025 sebagai bentuk kesiapan menyambut implementasi pidana alternatif dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) baru yang akan berlaku pada 2026.

Di Perkampungan Budaya Betawi, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, secara resmi meluncurkan gerakan nasional ini sekaligus memimpin aksi sosial yang diikuti 150 klien pemasyarakatan dari wilayah Jakarta.

“Hari ini kita menyaksikan bukti nyata bahwa klien Bapas mampu berkontribusi secara sukarela bagi masyarakat. Ini bukan sekadar simbol kesiapan menghadapi pidana kerja sosial, tetapi langkah konkret menuju pemasyarakatan yang lebih humanis dan bermanfaat,” ujar Menteri Agus dalam sambutannya.

Ia menegaskan bahwa pidana alternatif seperti kerja sosial bertujuan merehabilitasi pelaku ke dalam masyarakat sekaligus memberikan manfaat langsung. “Ini bukan kerja sukarela biasa, melainkan bentuk pertanggungjawaban moral kepada masyarakat atas kesalahan yang telah dilakukan,” tegasnya.

Ulang Sukses Diversi ABH

Baca Juga :  Maruli Siahaan Resmi Dilantik Sebagai Anggota DPR RI PAW Fraksi Golkar

Agus juga menggarisbawahi keberhasilan pendekatan serupa dalam kasus Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) sejak diberlakukannya UU No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Melalui diversi dan putusan non-penjara yang direkomendasikan oleh Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Bapas, jumlah anak di lapas turun drastis dari sekitar 7.000 menjadi hanya 2.000 anak.“Kita siap mengulang sukses ini untuk kasus pidana dewasa. Pidana alternatif tidak hanya meningkatkan kualitas rehabilitasi, tapi juga solusi strategis mengatasi overcrowding di lapas dan rutan,” lanjutnya.

PK: Arsitek Reintegrasi Sosial

Menurut Menteri Agus, peran PK Bapas sangat strategis sebagai arsitek jembatan reintegrasi sosial. “PK bukan hanya pembimbing, tapi perancang jembatan yang sempat putus akibat tindak pidana. Jembatan ini dibangun kembali melalui gotong royong klien, masyarakat, aparat penegak hukum, dan pemerintah daerah,” katanya.

Akademisi Apresiasi dan Dorong Bentuk Lain Pidana Sosial

Guru Besar Hukum Pidana Universitas Indonesia, Prof. Harkristuti Harkrisnowo, turut hadir dan memberikan dukungan terhadap gerakan ini. Ia menyebut aksi bersih-bersih tersebut sebagai gambaran nyata pidana kerja sosial ke depan.“Ini momentum penting. Ke depan bentuk pidana kerja sosial bisa lebih variatif, seperti membantu di panti jompo, sekolah, rumah rehabilitasi, atau bahkan menjadi penyuluh di masyarakat. Klien Bapas bisa menjadi agen perubahan yang mencegah terulangnya kejahatan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Polisi musnahkan 75 kilo sabu dan 50 ribu ekstasi dari Aceh hingga Jawa Tengah

Harkristuti juga menyampaikan langsung kepada Menteri IMIPAS tentang kebutuhan penguatan kapasitas dan jumlah PK, yang disambut positif oleh kementerian.

Rutin dan Berkelanjutan

Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi, menegaskan bahwa aksi sosial klien Bapas akan dilaksanakan secara rutin setiap bulan hingga pemberlakuan pidana kerja sosial pada 2026. “Kami siap mendukung penuh pidana alternatif, mulai dari pra-ajudikasi, ajudikasi, hingga pasca-ajudikasi,” ujarnya.

Dengan diberlakukannya KUHP baru, cakupan Klien Pemasyarakatan akan bertambah, mencakup pelaku pidana kerja sosial dan pidana pengawasan, memperluas fungsi Bapas dalam sistem pemidanaan yang berbasis restorative justice.

Kegiatan ini turut dihadiri perwakilan Pemprov DKI Jakarta, pimpinan tinggi Kementerian IMIPAS, aparat penegak hukum, serta stakeholder lain, baik secara langsung maupun virtual dari seluruh Indonesia.

 

Sumber – Lapas Blangkejeren

(Editor – Kang Juna)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Gerakan Nasional Klien Bapas Peduli 2025 Diluncurkan, Pemasyarakatan Siap Implementasi KUHP Baru
Gerakan Nasional Klien Bapas Peduli 2025 Resmi Diluncurkan, Ribuan Klien Serentak Lakukan Aksi Sosial di Seluruh Indonesia
Lapas Blangkejeren Teguhkan Komitmen Anti Narkoba, Hadiri Peringatan HANI 2025 di BNNK Gayo Lues
Satlantas Polres Aceh Selatan gerak Cepat Kecelakaan Truk Tronton
Pangdam IM Sambut Menhan RI dan Wakasad di Lanud Sultan Iskandar Muda
Polres Aceh Selatan Anjangsana dan Salurkan Bansos ke Purnawirawan Polri Sambut HUT Bhayangkara ke-79
Sambut Hari Bhayangkara ke-79, Polda Aceh Gelar Operasi Katarak dan Khitanan Massal Gratis
Babinsa Koramil 10/Pantan Cuaca melaksanakan Komsos Dengan Masyarakat Desa Binaan 

Berita Terkait

Kamis, 26 Juni 2025 - 22:32 WIB

PT. Indolok Serahkan 100 Alat Pemadam Kebakaran ke Kodam IM

Kamis, 26 Juni 2025 - 21:44 WIB

Laga Seru di Kapolres Pidie Jaya Cup IV, CST United Gasak Brutal FC 5-2

Kamis, 26 Juni 2025 - 21:34 WIB

Semarak Hari Bhayangkara ke-79, Polres Pelabuhan Belawan Gelar Pertandingan Olahraga Internal

Kamis, 26 Juni 2025 - 21:23 WIB

Sambut HUT Bhayangkara ke-79, Polresta Deli Serdang Salurkan Air Bersih dan Sembako untuk Warga Kecamatan Beringin

Kamis, 26 Juni 2025 - 20:55 WIB

Polres Aceh Selatan Gelar Yasinan, Zikir dan Doa Bersama

Kamis, 26 Juni 2025 - 20:38 WIB

Gerakan Nasional Klien Bapas Peduli 2025 Diluncurkan, Pemasyarakatan Siap Implementasi KUHP Baru

Kamis, 26 Juni 2025 - 20:33 WIB

Hasbaini Dorong Penguatan Ekosistem Membaca dan Kolaborasi Pegiat Literasi Daerah.

Kamis, 26 Juni 2025 - 20:14 WIB

Ribuan Klien Bapas Gelar Aksi Sosial Serentak: Simulasi Nyata Implementasi Pidana Alternatif dalam KUHP Baru

Berita Terbaru

error: Content is protected !!