TLii | ACEH | Blangkejeren, Gayo Lues – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Ali Kasim yang berlokasi di Kecamatan Dabun Gelang, sekitar 4 kilometer dari pusat Kota Blangkejeren, memastikan stok obat-obatan bagi pasien semakin aman dan terjamin.
Kepastian ini disampaikan oleh Kabid Penunjang RSUD Muhammad Ali Kasim, Baihaikki, SE, mewakili Direktur RSUD, dr. Mutia Fitri, MKM. Menurutnya, pengadaan obat-obatan di RSUD tersebut telah diatur secara matang, dengan dukungan anggaran yang cukup besar dari berbagai pos dana pemerintah.
“Alhamdulillah, untuk tahun ini ketersediaan obat semakin terjamin. Kami mengelola anggaran yang totalnya mencapai Rp 4,709 miliar, berasal dari beberapa sumber dana, dan semuanya sudah sesuai regulasi penggunaannya,” ujar Baihaikki.
Rincian Anggaran Pengadaan Obat dan BMHP
Baihaikki menjelaskan, dana tersebut bersumber dari tiga pos anggaran utama, yakni:
Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) sebesar Rp 2,3 miliar
Rp 1,3 miliar dialokasikan untuk obat-obatan
Rp 1 miliar diperuntukkan bagi Bahan Medis Habis Pakai (BMHP), termasuk kebutuhan hemodialisis atau cuci darah.
Dana Alokasi Umum (DAU) Spesifik Gayo (SG) sebesar Rp 2,1 miliar
Keseluruhannya digunakan khusus untuk pengadaan obat-obatan.
Dana Bagi Hasil (DBH) Pajak sebesar Rp 309 juta
Juga difokuskan untuk pembelian obat-obatan.
Selain dari tiga pos dana utama tersebut, RSUD Muhammad Ali Kasim juga memanfaatkan Pendapatan BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) untuk kebutuhan mendesak, seperti pembayaran obat-obatan kronis, pelunasan piutang, dan operasional penting lainnya.
“Setiap sumber dana memiliki aturan penggunaannya masing-masing. DOKA boleh untuk obat dan BMHP, DAU SG hanya untuk obat-obatan, sementara DBH pajak difokuskan juga pada pembelian obat. Saat ini, sebagian anggaran sudah direalisasikan dan proses administrasi berjalan sesuai ketentuan,” jelas Baihaikki.
Pelayanan Pasien Lebih Optimal
Manajemen RSUD Muhammad Ali Kasim menegaskan komitmennya untuk memastikan pasien tidak mengalami kesulitan dalam mendapatkan obat-obatan, baik untuk pengobatan rutin maupun penyakit kronis.
“Untuk pasien kronis, seperti penderita hipertensi dan diabetes, kami berikan obat untuk kebutuhan satu bulan setiap kali berkunjung. Namun, sebagian pasien mendapat obat untuk jangka 10 hari terlebih dahulu, agar stok obat bisa dibagi merata ke seluruh pasien yang membutuhkan,” tambah Baihaikki.
Dengan strategi pengelolaan stok dan anggaran yang transparan serta tepat sasaran, RSUD Muhammad Ali Kasim optimistis dapat terus meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat Gayo Lues.
“Harapan kami, ke depan tidak ada lagi keluhan pasien terkait ketersediaan obat-obatan. Kami terus berupaya menjaga kualitas pelayanan demi kesehatan masyarakat,” tutup Baihaikki.
Struktur Manajemen RSUD Muhammad Ali Kasim:
Direktur: dr. Mutia Fitri, MKM
Kabid Penunjang: Baihaikki, SE
Kabid Pelayanan Medis: Muhammad Husin, SKM
Kabid Keperawatan: Abdul Malik, Ners, S.Kep
Kepala Tata Usaha (KTU): Selamat Seman, SE
(Kang Juna)