TLii.Com | LHOKSEUMAWE – Ini Sosok Pemimpin Aceh Yang Ideal Menurut Aktivis Mahasiswa,
Provinsi Aceh akan memasuki babak baru selama lima tahun ke depan, pasalnya masyarakat Aceh pada 27 November mendatang akan memilih pemimpin pada pesta demokrasi pemilihan kepala daerah tahun 2024.
Kendati demikian sejumlah tokoh mulai bermunculan dari skala gubernur dan wakil gubernur bahkan hingga bupati dan wakil Bupati sampai walikota dan wakil walikota, tengah menjadi perbincangan hangat ditengah – tengah masyarakat daerah julukan Serambi Mekkah tersebut yang sebentar lagi akan memasuki era baru dalam hitungan beberapa bulan saja.
Tak heran segala lapisan masyarakat menaruh asa dan harapan besar akan sosok pemimpin Aceh di masa akan datang, sama halnya seperti aktivis mahasiswa yang memberikan pandangannya saat di mintai keterangan TLii.Com., Jum’at (26/07).
Zulfikar Aktivis Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Malikussaleh Kepada TLii.Com, mengatakan Pemimpin Aceh kedepan berkomitmen memajukan provinsi Aceh dengan pendekatan inovatif dan inklusif.
“Sebagai pemimpin aceh ke depan, harus berkomitmen untuk memajukan provinsi ini dengan pendekatan inovatif dan inklusif “Ujar Zulfikar Sekjen BEM UNIMAL.
Menurut Zulfikar, prioritas utama yang harus ada pada pemimpin Aceh yaitu membangun infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi keberlanjutan, memperkuat sistem pendidikan untuk menciptakan generasi yang terampil dan berdaya saing dan serta memperdayakan masyarakat lokal.
Zulfikar yang juga aktivitis Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Lhokseumawe Aceh Utara itu menilai sejumlah masalah di Aceh tidak terlepas dari kebijakan birokrasi yang hanya mementingkan unsur politis dari pada profesional dalam menjalankan wewenang.
“Berbagai permasalahan yang terjadi di Aceh karena birokrasi, lebih mementingkan unsur politis dari pada profesional dan tanggung jawab saat bekerja kegagalan dalam berbagai kebijakan dan program bukan di akibatkan pandemi, namun lemah pada kemimpinan Gubernur Aceh saat ini” Tegas Zulfikar
Ia menilai salah satu penyebab kemunduran di Aceh banyak permasalahan yang belum terselesaikan secara maksimal terkait pengangguran dan kemiskinan, pembangunan infrastruktur, kesehatan dan Pendidikan, ketergantungan pada dana otonomi khusus (Otsus), dan praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
Mahasiswa yang menempuh pendidikan di Prodi Hukum Perdata Fakultas Hukum Unimal itu berharap sosok pemimpin ideal nantinya dapat membuka mata mengenai persoalan masalah yang sedang terjadi di Aceh.
“Tidak hanya mengembangkan program kerja untuk aceh kedepannya, tetapi harus mempertimbangkan dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi pemimpin aceh kedepannya berani dalam menegakkan reformasi kepemimpinan aceh yang bersih dari KKN, evaluasi kinerja agar Program berjalan sesuai rencana dan bermanfaat untuk masyarakat Aceh ” Imbuhnya.
“Kita menginginkan pemimpin dengan visi dan misi yang jelas dan komitmen kuat untuk memperjuangkan kepentingan rakyat aceh, kami ingin perubahan yang nyata, bukan janji-janji kosong. Kami ingin pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat aceh dan keadilan yang harus diberikan. “Tutup Zulfikar (Sekretaris Jenderal Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Malikussaleh)” (Rasyid)