Utang AS Rekor! Tembus Rp 476.800 triliun, 61 Kali Utang RI

REDAKSI

- Redaksi

Senin, 19 Juni 2023 - 06:53 WIB

20322 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TIMELINEINEWS | Jakarta – Utang pemerintah Amerika Serikat mencetak rekor baru pada Jumat (16/6) setelah tembus ke posisi US$ 32 triliun atau setara Rp 476.800 triliun (kurs Rp 14.900 per dolar AS). Angka tersebut setara dengan 125% produk domestik bruto (PDB) AS tahun 2022 lalu yang mencapai US$ 25,46 triliun.

Departemen Keuangan AS mencatat, besaran utang itu tercapai setelah sepekan Kongres AS menyetujui batas atas pagu utang yang selama ini ditetapkan sebesar US$ 31,4 triliun untuk sementara waktu diabaikan.

Sebagai perbandingan posisi utang RI per akhir April mencapai Rp 7.850 triliun atau setara dengan 38% PDB. Artinya utang AS tersebut nyaris 61 kali lebih besar dari utang RI.

Dilansir The New York Times, bengkaknya utang itu masih menjadi bagian dari dampak tingginya belanja negara pemerintah AS untuk memerangi Pandemi Covid-19, di tengah melambatnya laju pertumbuhan ekonomi.

Partai Demokrat dan Republik di Kongres sama-sama menaruh perhatian terhadap besaran utang tersebut. Tapi mereka dilaporkan tidak memiliki itikad serius untuk menangani pengeluaran terbesar pemerintah, yakni untuk jaminan sosial dan kesehatan.

Baca Juga :  Ramadan: A Month of Spiritual Reflection, Devotion, and Charity

Mark Zandi, kepala ekonom Moody’s Analytics, mengatakan selama masa buntunya pembicaraan batas atas utang pemerintah atau debt ceiling pada Mei lalu, pemotongan pengeluaran yang diusulkan oleh anggota parlemen terbukti gagal mengatasi biaya program jaring pengaman sosial.

Zandi berpendapat, utang yang menggelembung ini adalah masalah terus-menerus yang perlu di atasi, seusai kesepakatan soal debt ceiling telah membuat AS terhindar dari kebangkrutan atau default sehingga potensi krisis bisa segera dicegah.

“Tapi tantangan fiskal jangka panjang yang menakutkan tetap ada,” kata Zandi dikutip dari The New York Times, Sabtu (17/6/2023).

Beberapa pakar dan pelaku ekonomi di AS sebetulnya telah meminta Kongres untuk membentuk komisi fiskal bipartisan untuk mengatasi penyebab jangka panjang dari utang nasional.

“Saat kita berpacu melampaui US$ 32 triliun tanpa ujung yang jelas, sudah lewat waktu untuk mengatasi pendorong fundamental utang kita, yang merupakan pertumbuhan belanja wajib dan kurangnya pendapatan yang cukup untuk mendanainya,” kata Michael A. Peterson, kepala eksekutif dari Peter G. Peterson Foundation.

Baca Juga :  Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT Riset Perkebunan Nusantara & Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi Lemigas

Peterson Foundation menaruh perhatian serius tentang proyeksi yang menunjukkan Amerika Serikat akan menambahkan utang hingga US$127 triliun selama 30 tahun ke depan dan biaya bunga akan menghabiskan hampir 40 persen dari semua pendapatan federal pada 2053.

Menteri Keuangan Janet L. Yellen mengatakan sebaliknya, ia menganggap pemerintah sudah serius menangani masalah utang ini dengan mengeluarkan anggaran tahun ini untuk mengurangi defisit sebesar US$ 3 triliun.

Dia juga mengataka bahwa suku bunga cenderung menurun dalam jangka menengah, membuat beban utang lebih mudah dikelola.

Yellen turut menyinggu soal kebijakan pajak yang dipromosikan oleh Partai Republik akan memperburuk situasi fiskal.

“Mereka akan menguntungkan individu dan perusahaan kaya dan tidak melakukan apa pun untuk keluarga yang bekerja,” kata Yellen. “Itu tidak dibayar, dan itu akan memperburuk utang.” (ㅨ)

Sumber: CNBC Indonesia

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Revisi UU TNI Untuk Perkuat Pertahanan Negara Dan Profesionalisme Prajurit
Perjuangkan Dana Otsus, Wagub Fadhlullah Bahas Bersama Forbes DPD/DPR-RI
Panglima TNI Terima 650 Unit Ransus Maung Dari Kemhan Untuk Perkuat Pertahanan NKRI
Gugat Pj Gubernur Aceh dan Menteri ESDM, Miswar Uji Keabsahan Seleksi Kepala BPMA di PTUN Jakarta
Bobby Nasution dan Surya Resmi Dilantik Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara, Relawan Bobby Lovers Sambut dengan Antusias
Dari Pelajar Untuk Membangun Generasi Emas Di Era Bonus Demografi
Bobby Nasution Dilantik Sebagai Gubernur Termuda Sumatera Utara
Bahas Bidang Operasi Hingga Logistik, Pangdam IM Hadiri Rapim TNI AD 2025 Di Jakarta.

Berita Terkait

Jumat, 28 Maret 2025 - 23:44 WIB

Kalapas Selong Mengikuti Apel Siaga Pengamanan Nyepi dan Idul Fitri 2025 Komitmen Jaga Keamanan dan Pelayanan Terbaik

Jumat, 28 Maret 2025 - 23:29 WIB

Maksimalkan Pelayanan, Lapas Perempuan Medan Gelar Simulasi Kunjungan Hari Raya 1466 H

Jumat, 28 Maret 2025 - 22:14 WIB

808 Warga Binaan Lapas Pemuda Langkat Terima Remisi Khusus Nyepi dan Idul Fitri 2025

Jumat, 28 Maret 2025 - 22:00 WIB

Kalapas Padangsidimpuan Bersama Jajaran Ikuti Kegiatan Pemberian Remisi Khusus Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025 secara Virtual

Jumat, 28 Maret 2025 - 21:54 WIB

Siapkan Pelayanan Terbaik Bagi Masyarakat, Kalapas Padangsidimpuan Pimpin Simulasi Kunjungan Tatap Muka Khusus Hari Raya Idul Fitri

Jumat, 28 Maret 2025 - 21:00 WIB

Ketua Umum GP AL Washliyah Menghadiri Acara Safari Ramadhan Di Kota Tanjungbalai

Jumat, 28 Maret 2025 - 20:51 WIB

Pangdam IM Pimpin Upacara Penutupan Dikmaba TNI AD Gelombang II TA 2024

Jumat, 28 Maret 2025 - 20:37 WIB

Eratkan Silaturahmi, DPD II Partai Golkar Kota Langsa Gelar Temu Ramah Bersama Insan Pers

Berita Terbaru