TLii | ACEH | GAYO LUES – Gorong-gorong tua yang berada di jalan lintas antara Desa Cinta Maju dan Desa Blangbengkik, Kecamatan Blangpegayon, Kabupaten Gayo Lues kembali menjadi sorotan warga. Pasalnya, infrastruktur berusia lebih dari 40 tahun itu kembali menyebabkan banjir saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut pada Sabtu (4/5) sore.
Kepala Desa Blangbengkik, Rusdiman, menyampaikan keluhan warganya yang sudah jenuh dengan kondisi tersebut. Ia menegaskan, jika pemerintah tidak segera merespon, warga akan mengambil langkah sendiri.
“Jika tidak juga ditanggapi, kami warga akan ambil inisiatif membongkar aspal baru untuk mengganti gorong-gorong lama,” tegas Rusdiman kepada media.
Menurut Rusdiman, banjir sering terjadi karena aliran air tersumbat oleh material lumpur dan sampah yang tidak mampu ditampung gorong-gorong lama yang sudah tidak layak fungsi. Banjir yang terjadi bahkan menggenangi fasilitas umum termasuk tempat pemandian warga. Ia juga menyoroti proyek pengaspalan tahun 2024 yang dinilai justru mempersempit ruang gorong-gorong karena kurang pengawasan.
Menanggapi hal tersebut, melalui kami media Timelinesinews investigasi, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Gayo Lues, Suhardi ST—yang baru saja dilantik tahun 2025—menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima laporan tersebut.
“kami berharap warga desa Blang bengkik dapat bersabar, dinas PUPR sedang menunggu penyesuaian anggaran karena terjadinya efesiensi anggaran baru baru ini yang menyebabkan anggaran dibidang infrastruktur ditarik habis oleh pemerintah pusat, namun begitu pihak kami akan terus berupaya agar keluhan masyarakat dibagian jalan dan jembatan segera teratasi” ujar Suhardi yang juga dikenal dengan nama Adi Resam.
Namun demikian, Suhardi tidak menutup kemungkinan jika warga ingin membangun gorong-gorong secara mandiri. “Bila warga ingin segera membongkar dan membangun secara swadaya demi keselamatan masyarakat, kami tidak menghalangi. Tapi kami harap ada pemberitahuan resmi melalui surat agar koordinasi berjalan lancar,” jelasnya.
Suhardi ST Kabid bina marga dinas PUPR ( Pekerjaan umum dan penataan ruang ) Gayo Lues saat ini bertanggung jawab atas pengelolaan jalan dan jembatan di wilayah Gayo Lues, termasuk penanganan keluhan warga terkait kerusakan jalan.
Sementara pejabat sebelumnya, Muhammad Amin (Aminte Ujung), kini menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pertanahan.
Warga berharap persoalan ini segera ditangani, mengingat banjir yang terus terjadi tidak hanya merusak fasilitas umum, tetapi juga mengancam keselamatan penduduk sekitar.
Sejumlah warga yang ditemui di lapangan juga menyampaikan keresahan yang sama. Menurut mereka, kondisi ini telah berlangsung lama dan laporan ke dinas terkait sudah dilakukan berkali-kali, namun belum ada tindakan nyata dari pemerintah daerah.
“Kami bukan tidak sabar, tapi sudah terlalu sering banjir begini. Air masuk sampai ke halaman rumah, bahkan fasilitas desa tempat Mandi warga juga terendam,” ujar M. Daud, salah satu tokoh masyarakat Blangbengkik.
Warga berharap pemerintah tidak hanya sekadar menampung laporan, tetapi segera turun ke lapangan dan melakukan penanganan konkret. Mereka juga mendesak agar ke depan setiap proyek infrastruktur, seperti pengaspalan, memperhatikan aspek drainase dan koordinasi antarinstansi agar tidak memperburuk kondisi yang ada.
Diketahui, Desa Blangbengkik dan sekitarnya merupakan daerah rawan banjir ketika musim hujan tiba. Tanpa sistem drainase yang memadai, air hujan mudah meluap dan merendam permukiman serta akses jalan utama.
Dengan adanya tanggapan terbuka dari Dinas PUPR, warga kini menunggu langkah lanjutan dari pemerintah. Mereka berharap agar gorong-gorong baru bisa dibangun sesegera mungkin, baik melalui anggaran daerah maupun gotong royong warga dengan supervisi teknis dari pihak terkait.
Situasi ini menjadi pengingat pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam penanganan infrastruktur, terutama di wilayah yang rentan bencana. (Arjuna)