Puncak Kemarau Berdampak pada Suhu Ekstrem
TLii [] Banda Aceh — 30 Juni 2025, BMKG mengimbau masyarakat Aceh untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap suhu panas ekstrem dan angin kencang selama puncak musim kemarau yang berlangsung dari Juni hingga Agustus 2025. Suhu udara tercatat mencapai 35–36°C dengan kelembapan udara 40–90% dan kecepatan angin hingga 30 km/jam.
Minim Awan, Sinar Matahari Lebih Terik
Minimnya pertumbuhan awan konvektif pada pagi hingga siang hari membuat sinar matahari terasa lebih terik. Kurangnya hambatan awan menyebabkan suhu permukaan bumi meningkat drastis di berbagai wilayah di Aceh.
Potensi Kebakaran Lahan Meningkat
BMKG mencatat adanya peningkatan titik panas yang berpotensi memicu kebakaran lahan di wilayah seperti Aceh Barat, Aceh Selatan, Aceh Jaya, Aceh Utara, Bireuen, dan Nagan Raya selama 1–25 Juli 2025. Warga diminta tidak membuka lahan dengan cara dibakar dan tidak membuang puntung rokok sembarangan.
Angin Kencang Ancam Sejumlah Wilayah
Potensi cuaca ekstrem berupa angin kencang diperkirakan melanda wilayah Aceh Tamiang, Aceh Timur, Banda Aceh, Aceh Tenggara, dan sekitarnya dalam tiga periode: 1–10 Juli, 11–20 Juli, dan 21–25 Juli 2025.
Potensi Hujan Lokal Meningkat
Meskipun sedang musim kemarau, faktor lokal seperti belokan angin dan suhu muka laut hangat di perairan sekitar Aceh dapat memicu hujan lokal dengan intensitas lebat secara tiba-tiba pada sore hingga malam hari.
Imbauan untuk Tetap Waspada
BMKG mengimbau masyarakat untuk menghindari aktivitas luar ruangan saat cuaca buruk, serta kepada nelayan dan operator kapal agar tidak memaksakan diri melaut saat gelombang tinggi. Masyarakat juga diminta menggunakan pelindung diri seperti jaket dan kacamata UV, serta menjaga asupan cairan tubuh. [JN]
(Sumber: BMKG Banda Aceh)