TLii | SUMUT | RUTAN KLS 1 LABUHAN DELI
05/07/2025
TIMELINES INEWS INVESTIGASI, Labuhan Deli, Juli 2025 Suasana meriah mewarnai penutupan ajang Karutan Cup 2025 di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Labuhan Deli. Kegiatan olahraga antar warga binaan pemasyarakatan (WBP) tersebut resmi ditutup dengan pemberian penghargaan bagi para WBP yang menunjukkan prestasi di bidang olahraga.
Kepala Rutan Labuhan Deli, Eddy Junaedi, hadir langsung menyerahkan hadiah kepada para pemenang lomba Sepak Takraw dan Tenis Meja. Dalam sambutannya, Eddy menegaskan bahwa Karutan Cup tidak sekadar menjadi ajang kompetisi, namun juga bagian dari proses pembinaan karakter dan mental para WBP.
“Karutan Cup ini bukan hanya soal siapa yang menang, tetapi tentang bagaimana kita semua belajar disiplin, membangun kebersamaan, dan menggali potensi positif. Ini adalah bagian dari pembinaan untuk bekal kehidupan yang lebih baik,” ujar Eddy Junaedi.
Suasana penutupan berlangsung penuh kehangatan. Sorak sorai para peserta dan tepuk tangan dari petugas rutan menambah semangat kebersamaan di lingkungan Rutan Labuhan Deli.
Bantahan Tegas Terkait Isu Jual Beli Kamar
Di sela-sela kegiatan tersebut, pihak Rutan Kelas I Labuhan Deli juga memberikan klarifikasi terkait isu yang sempat beredar di masyarakat mengenai dugaan praktik jual beli kamar atau ruang tahanan.
Kepala Pengamanan Rutan, Asrol Ardian Harahap, menegaskan bahwa isu tersebut tidak benar. Pihaknya memastikan seluruh layanan dan penempatan WBP dilakukan sesuai prosedur yang berlaku.
“Kami pastikan tidak ada praktik jual beli kamar di Rutan Labuhan Deli. Sistem pengaduan kami terbuka dan terintegrasi melalui aplikasi E-Lapor, yang langsung terhubung dengan Inspektorat Jenderal Kemenkumham dan berada di bawah pengawasan Menko Polhukam,” tegas Asrol.
Ia juga menjelaskan bahwa masyarakat dapat menyampaikan pengaduan atau laporan melalui berbagai saluran resmi, mulai dari nomor pengaduan, media sosial, hingga kanal pengaduan di tingkat kantor wilayah. Di dalam lingkungan rutan sendiri, telah dibentuk tim khusus penanganan laporan guna menjamin transparansi dan akuntabilitas.
Klarifikasi ini turut diperkuat oleh pernyataan salah satu WBP, Budi, yang mengaku tidak pernah dimintai uang ataupun mendengar praktik jual beli kamar selama berada di Rutan Labuhan Deli.
“Saya tidak bayar, tidak dimintai uang, dan tidak pernah dengar juga soal jual beli kamar. Semua berjalan sesuai aturan,” ungkapnya.
Melalui kegiatan positif seperti Karutan Cup dan upaya transparansi yang terus dikedepankan, Rutan Kelas I Labuhan Deli berkomitmen mewujudkan lingkungan pemasyarakatan yang bersih, humanis, dan berorientasi pada pembinaan.
(***)


































