TLii >> Pidie Jaya – Dalam suasana penuh haru dan khidmat, Tgk. Zulkifli Harun, S.Pd.I — sosok yang akrab disapa Abati Pohroh — resmi dilantik sebagai Ketua Baitul Mal Kabupaten Pidie Jaya periode 2025–2030, Senin (20/10/2025), di Aula Kantor Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Pidie Jaya.
Pelantikan yang dipimpin langsung oleh Bupati Pidie Jaya, H. Syibran Malasyi, M.A., S.Sos.I., M.M, turut dihadiri Wakil Bupati Hasan Basri, unsur Forkopimda, para ulama kharismatik, dan sejumlah tokoh masyarakat. Sorot mata penuh kebanggaan terpancar dari wajah para undangan ketika nama Abati Pohroh disebut sebagai pemegang amanah baru lembaga umat itu.
Sosok Abati Pohroh bukanlah nama asing bagi masyarakat Pidie Jaya. Alumni Dayah Darul Munawwarah Kuta Krueng ini dikenal luas sebagai pendakwah yang lembut tutur, tegas prinsip, dan teguh dalam memperjuangkan nilai-nilai keislaman. Selain itu, beliau juga menjabat sebagai Ketua PW IRADAH (Ikatan Rabithah Alumni Darul Munawwarah) Pidie Jaya — wadah silaturahmi dan gerakan sosial alumni dayah yang berkomitmen membangun umat melalui ilmu dan amal.
Bagi Abati Pohroh, pelantikan ini bukan sekadar seremoni jabatan, melainkan amanah besar yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah dan masyarakat. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa Baitul Mal bukan hanya lembaga pengelola zakat, infak, dan sedekah, tetapi juga rumah keadilan sosial bagi kaum dhuafa dan jembatan kesejahteraan bagi umat.
“Insya Allah Kami akan berusaha menjadikan Baitul Mal sebagai lembaga yang hadir dengan hati — bukan sekadar menghitung angka, tetapi menyentuh jiwa dan memberi harapan,” ungkap Abati dengan suara bergetar penuh keyakinan.
Pelantikan ini juga menjadi momen kebanggaan bagi keluarga besar Dayah Darul Munawwarah. Para alumni menyampaikan ucapan selamat dan doa agar Abati Pohroh diberi kekuatan dalam menjalankan amanah. Mereka percaya, keikhlasan seorang santri yang tumbuh dalam nilai-nilai dayah akan memancar menjadi cahaya kepemimpinan yang adil dan berberkah.
Di bawah kepemimpinannya, Baitul Mal Pidie Jaya diharapkan semakin kokoh dalam memperjuangkan kesejahteraan masyarakat, memperluas program pemberdayaan ekonomi umat, dan memastikan setiap zakat, infak, serta sedekah tersalurkan tepat sasaran.
Dari dayah ke pemerintahan, dari ilmu ke pengabdian, langkah Abati Pohroh menjadi simbol bahwa amanah bukanlah kehormatan, melainkan panggilan jiwa untuk melayani umat dengan hati yang tulus dan tangan yang bersih. (JN)