TIMELINES iNEWS Investigasi | Banda Aceh — Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) melalui Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Psikososial bagi Masyarakat Korban Bencana Tahun Anggaran 2025, yang berlangsung di Hotel Kyriad Muraya Banda Aceh pada 2–5 November 2025.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas SDM petugas psikososial dan trauma healing dari berbagai instansi kebencanaan di Aceh, agar lebih siap memberikan dukungan psikologis kepada masyarakat terdampak bencana.
Plh Kepala Pelaksana BPBA, Abd Aziz, SH, M.Si, saat membuka kegiatan menegaskan pentingnya kesiapan mental petugas di daerah rawan bencana seperti Aceh, yang kerap dilanda gempa, tsunami, dan banjir. “Melalui Bimtek ini, petugas dibekali kemampuan memahami serta menangani kondisi psikologis korban agar pemulihan berjalan efektif,” ujarnya.
Sebanyak 32 peserta dari berbagai unsur — antara lain BPBA, RAPI, TAGANA, PMI, KNPI, PPNI, Dompet Dhuafa, Rumah Yatim, Rumah Zakat, PKPU, dan Gerakan Infaq Beras Aceh — mengikuti pelatihan yang dipandu oleh narasumber dari Asosiasi Psikologi Islam (API) dan tim BPBA.
Menurut Ketua Panitia sekaligus Analis Kebencanaan Ahli Muda BPBA, Mukhsin Syafii, ST, MT, pelatihan berlangsung selama tiga hari dengan total 14 jam pembelajaran. Materi mencakup pemahaman kebencanaan, dukungan psikososial, Psychological First Aid (PFA), self-care bagi relawan, team building, problem solving, hingga SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique).
Selain di dalam ruangan (indoor), peserta juga mengikuti sesi outbound di Pantai Riting 2, Kecamatan Leupung, Aceh Besar, untuk memperkuat kerja sama tim dan ketahanan mental.
Mukhsin menjelaskan, kegiatan ini sejalan dengan UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, serta menerapkan pendekatan pentahelix (ABCGM) yang melibatkan pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media.
“Bantuan bagi korban tidak hanya berupa fisik, tetapi juga dukungan psikologis agar mereka kembali kuat, tangguh, dan produktif,” tegasnya.
Melalui Bimtek ini, BPBA berharap lahir petugas tangguh dan empatik yang menjadi garda terdepan dalam pemulihan psikososial masyarakat Aceh pascabencana*[Yahbit]






































