TLii | ACEH | Aceh Tenggara – Bupati Aceh Tenggara, M. Salim Fakhry, SE, MM, membuka peluang investasi yang luas di sektor pertanian, khususnya untuk komoditas unggulan seperti kakao dan kopi. Pemerintah daerah berkomitmen memberikan berbagai kemudahan dan jaminan keamanan bagi investor yang serius mengembangkan potensi daerah.
Peluang ini terbuka bagi investor domestik maupun asing, dengan tujuan menjadikan Aceh Tenggara sebagai pusat produksi dan ekspor komoditas unggulan ke pasar global.
“Pemerintah daerah siap memberikan segala kemudahan perizinan dan menjamin keamanan bagi para investor, baik dari dalam maupun luar negeri,” ujar Bupati Salim Fakhry saat meninjau langsung aktivitas petani sekaligus eksportir kakao dan kopi dari PT Sanghyang Ayu di Desa Lawe Dua Gabungan, Kecamatan Bukit Tusam, Rabu (16/7/2025).
Kunjungan tersebut juga dihadiri oleh Ketua TP PKK Aceh Tenggara Hj. Nurjanah Pasaribu, SE, yang juga merupakan istri Bupati, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Transmigrasi Zul Fahmy, S.Sos, Camat Bukit Tusam Sukri, serta sejumlah pejabat lainnya.
Menurut Bupati, kakao dan kopi adalah komoditas unggulan Aceh Tenggara yang memiliki nilai ekonomi tinggi serta potensi ekspor yang menjanjikan.
“Kami mengundang para investor untuk bermitra dengan petani lokal guna mengembangkan sektor ini bersama-sama,” tambahnya.
Pemerintah daerah juga telah menyiapkan berbagai insentif, seperti proses perizinan yang cepat, jaminan lahan produktif, serta kemudahan dalam pengurusan dokumen investasi. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi mendorong pertumbuhan ekonomi daerah berbasis potensi lokal, sekaligus membuka lapangan kerja bagi masyarakat pedalaman.
“Dengan masuknya investor, kami optimistis produksi kakao dan kopi akan meningkat dan mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional,” tutup Bupati.
Diketahui, Aceh Tenggara selama ini dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kopi arabika berkualitas tinggi serta kakao dengan cita rasa khas yang telah menarik perhatian pasar global.
Bupati Salim Fakhry juga menegaskan bahwa pengembangan sektor pertanian, khususnya kopi dan kakao, merupakan bagian dari visi jangka panjang untuk membangun ekonomi kerakyatan berbasis potensi lokal. Dalam hal ini, keterlibatan aktif petani lokal sangat ditekankan agar investasi yang masuk tidak hanya menguntungkan investor, tetapi juga berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Pemerintah daerah akan menjembatani kolaborasi antara investor dan petani melalui berbagai program pendampingan, pelatihan, serta penguatan kelembagaan petani. Kami ingin memastikan bahwa kemitraan yang terbentuk bersifat adil dan berkelanjutan,” jelasnya.
Selain itu, Bupati juga mengungkapkan bahwa Aceh Tenggara telah memiliki infrastruktur pendukung yang terus ditingkatkan, termasuk akses jalan ke sentra produksi, fasilitas ekspor, dan jaringan logistik untuk memperlancar distribusi hasil pertanian ke luar daerah maupun ke luar negeri.
Di kesempatan yang sama, pihak PT Sanghyang Ayu selaku pelaku usaha dan eksportir menyambut positif langkah proaktif pemerintah daerah. Mereka menyatakan kesiapan untuk meningkatkan skala produksi dan memperluas jaringan pasar internasional dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah.
Ketua TP PKK Aceh Tenggara, Hj. Nurjanah Pasaribu, SE, turut menyampaikan apresiasinya terhadap peran perempuan dalam sektor pertanian dan berharap agar para ibu rumah tangga juga dapat dilibatkan dalam rantai nilai pertanian, seperti pengolahan hasil, pemasaran, dan UMKM berbasis komoditas lokal.
Dengan langkah-langkah konkret ini, Aceh Tenggara semakin menunjukkan keseriusannya dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif, memberdayakan masyarakat, serta memposisikan diri sebagai salah satu sentra produksi kopi dan kakao unggulan di Indonesia.
Penulis: Samsul Bahri