TLii | ACEH | GAYO LUES – Gelombang ancaman narkoba yang kian masif tak bisa lagi dipandang sebelah mata. Menjawab tantangan tersebut, Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Gayo Lues menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penggiat Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) bagi lingkungan masyarakat.
Mengusung semangat “Jadilah Penggerak, Bukan Penonton! Saatnya Bergerak Melawan Narkoba,” kegiatan ini dilaksanakan di Logon Hills, Kampung Jawa, Kecamatan Blangkejeren, selama dua hari, 23–24 Juli 2025.
Bimtek ini mengangkat tema besar:
“Bersama Memutus Rantai Peredaran Gelap Narkoba Melalui Pencegahan, Rehabilitasi, dan Pemberantasan Menuju Indonesia Emas 2045.”
Tujuannya jelas: mencetak kader-kader penggiat anti-narkoba yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan integritas tinggi dalam misi melindungi generasi bangsa dari bahaya narkotika.
Tes Urine di Lokasi: Langkah Tegas dan Transparan
Sebagai bentuk komitmen nyata dalam pemberantasan narkoba, seluruh peserta Bimtek dilakukan tes urine langsung di lokasi kegiatan.
“Ini bukan sekadar simbol. Tes urine di tempat adalah bentuk kesungguhan kita memastikan bahwa para penggiat yang dilatih memang bersih dan siap menjadi contoh di lingkungannya,” tegas Kepala BNNK Gayo Lues, Fauzul Iman, S.T., M.Si.
Langkah ini mendapat apresiasi luas sebagai langkah berani dan transparan, sekaligus peneguhan bahwa perang melawan narkoba harus dimulai dari internal.
Mewakili Bupati Gayo Lues, Asisten I Sekdakab dr. Nevi Rizal, SKM, M.H.Kes, membuka kegiatan sekaligus menyampaikan apresiasinya terhadap terselenggaranya Bimtek ini.
> “Penyalahgunaan narkoba adalah kejahatan luar biasa (Extraordinary Crime). Bahkan, bisa digunakan sebagai senjata dalam Proxy War untuk melemahkan bangsa,” ujar dr. Nevi.
Ia menyerukan pentingnya peran semua pihak dalam membangun benteng sosial masyarakat agar generasi muda tidak jatuh ke jurang kehancuran akibat narkoba.
Fakta Mengejutkan: Data dan Ancaman
Fauzul Iman membeberkan data hasil survei BNN tahun 2023:
1,95% (sekitar 3,6 juta orang) di Indonesia merupakan pengguna aktif narkoba.
2,57% (sekitar 4,8 juta orang) pernah menggunakan narkoba.
Di Gayo Lues sendiri, Klinik Pratama BNNK telah menangani 10 kasus rawat jalan, serta 10 kasus asesmen terpadu diselesaikan sepanjang tahun 2025. Tiga jenis narkoba yang paling merajalela di wilayah ini adalah ganja, sabu-sabu, dan ekstasi/pil koplo.
“Bimtek ini bukan acara seremonial. Ini adalah medan awal membangun kekuatan masyarakat sipil dalam melawan narkoba secara kolektif dan berkelanjutan,” tegas Fauzul.
Kekuatan Sinergi Lintas Sektor
Delapan narasumber ahli dihadirkan, termasuk:
dr. Nevi Rizal, SKM, M.H.Kes (Asisten I Sekdakab)
Said Idris Wintareza, S.E., M.M (Kadis Kominfo Gayo Lues)
dr. Mutia Fitri, M.K.M (Direktur RSUD M. Ali Kasim)
Hadir pula Kasat Narkoba Polres Gayo Lues, Iptu Bambang Pelis, S.H., M.H., yang turut mengikuti kegiatan dan menegaskan dukungan penuh Polres terhadap kolaborasi lintas lembaga.
> “Dengan kekuatan bersama, kita bisa menciptakan Gayo Lues yang sehat dan bersih dari narkoba,” ujarnya.
Peserta Bimtek terdiri dari kepala desa, pemuda, serta tokoh masyarakat dari 30 kampung. Mereka diharapkan menjadi motor penggerak perubahan dan ujung tombak P4GN di lapangan.
> “Mari kita bangun lingkungan BERSINAR – Bersih dari Narkoba – mulai dari keluarga, tempat kerja, hingga komunitas terkecil,” ajak Fauzul menutup sambutannya.