(Foto istimewa sang penulis bersama sang guru juga teman -teman sekelasnya XII¹ )
TIMELINES INEWS
Oleh: Putri Simba
Kringg …, saatnya pergantian jam, suaranya terdengar begitu keras usai mengganti pakaian olahraga ke putih abu-abu karena berapa jam lalu baru saja selesai pelajaran Penjas. Siswa kelas XII¹, mereka semuanya berbondong-bondong menuju laboratorium biologi dengan penuh semangat 45, tak ingin ketinggalan mata pelajaran terfavorit ini. Apakah karena ditemani sang guru yang begitu luar biasa sekali?
“Eh, gaisss, cepetan, jangan lama-lama! Itu Pak Robi udah nungguin kita, loh,” seru Sasta sambil membawa buku mata pelajaran biologi di tangan kanannya.
“Siap, Sas,” sahut serentak siswa XII¹.
Mereka bersama -sama melangkahkan kakinya menuju laboratorium biologi. Berapa menit kemudian, begitu sampai di depan laboratorium, mereka berbaris rapi. Pintu kayu dengan cat kinclong bewarna cokelat, terbuka lebar. Tampak sang guru telah menunggu kedatangan para siswa tercintanya itu.
“Assalamu’alaikum, Pak …” ujar semua siswa XII¹.
“Wa’alaikumussalam, silakan masuk dan duduk anak-anakku.”
Taklupa pula mereka menciumi tangan sang guru satu persatu, lalu masuk dengan langkah cepat, menempati meja-meja panjang yang sudah akrab di mata dan tak asing lagi. Bau khas ruangan langsung menyapa, seakan mengingatkan mereka bahwa inilah rumah kedua dalam pelajaran biologi.
“Siap grak, alangkah baiknya sebelum memulai pelajaran kita berdoa terlebih dahulu. Berdoa mulai,” ujar Bagas selaku sang ketua kelas
Suasana hening sejenak, doa dipanjatkan dengan khidmat. Begitu doa selesai, terlihat begitu jelas dari raut wajahnya Pak Robi Pibra, S.Pd. tersenyum bahagia sambil menyalakan laptop yang tersambung ke proyektor. Layar putih di ujung ruangan menampilkan logo Wordwall yang berwarna cerah.
“Anak-anak, supaya kalian tetap semangat, siang hari ini kita belajar dengan cara yang lebih menyenangkan. Hari ini kita pakai Wordwall.” katanya kepada seluruh siswa XII ¹.
“Wah, asik, bakalan seru nih, kayaknya, Pak! Jangan -jangan yang kalah pasti nyanyi, ya, Pak, hukumannya?” celetuk Satria yang membuat seisi ruangan tertawa.
Di layar depan papan tulis, saat permainan dimulai, pertanyaan pertama telah muncul.
“Zat hijau daun disebut
…”
Beberapa berlari ke depan untuk megang laptop, menggerakkan game untuk menjawab pertanyaan dan
” Klorofil …” teriak Dinda lebih cepat dari kelompok lain.
Pertanyaan demi pertanyaan bergulir. Ada yang salah karena terburu-buru, ada juga yang benar karena kompak berdiskusi.
“Ayo, ayo,” ujar Pak Robi Pibra, S.Pd. dengan penuh semangat, menyemangati para siswanya itu yang sedang bermain menjawab soal.
Tawa teriakan demi teriakan seketika pecah penuh kebahagiaan, di ruangan laboratorium biologi mereka saling menyemangati, saling membantu mengingat materi, dan belajar sambil tertawa bersama. Bahkan siswa yang biasanya pendiam, seperti Bagas, Febiola, Desti, Tania, kali ini berani maju menjawab. Saat ia berhasil menebak benar, kelas langsung bertepuk tangan riuh.
Pak Robi hanya tersenyum bahagia. “Nah, inilah yang Bapak harapkan. Belajar biologi itu tidak harus tegang. Dengan Wordwall, kalian bisa bermain sambil mengingat materi.” Kata Pak Robi
“Iya, Pak, kalo seperti ini terus, kami semakin semangat belajarnya, Pak, jadinya kami enggak jenuh jika diselang seling permenitnya untuk belajar dan bermain game,” ujar salah satu siswa bernama Sinta Bela.
Ketika permainan berakhir, kelompok Sasta, Mulia, Apriansyah, keluar sebagai juara. Mereka tertawa puas sambil mengangkat tangan, seakan memenangkan pertandingan besar.
Siang itu, laboratorium biologi bukan lagi tempat penuh buku tebal dan bau formalin, melainkan ruang kebersamaan, penuh tawa, motivasi, dan semangat. Di balik layar proyektor yang menampilkan Wordwall, mereka menyadari satu hal: belajar bisa menyenangkan jika dilakukan bersama-sama. Dan mungkin, di masa depan, kenangan inilah yang akan mereka ingat, tawa dan kebersamaan di lab biologi kelas XII¹, bersama sang guru yang selalu punya cara membuat biologi jadi cerita indah.
Blitang, 19 Agustus 2025