Pemuda dan Perempuan Rentan Terpapar Radikalisme, Kemenag Aceh Besar Gencarkan Dakwah Moderat

ZULKARNAINI

- Redaksi

Rabu, 29 Oktober 2025 - 20:24 WIB

2038 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Timelinesinews.com>>Aceh Besar.Di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap penyebaran paham radikal di provinsi bersyariat Islam, Kementerian Agama (Kemenag) Aceh Besar terus menggencarkan langkah pencegahan melalui penguatan dakwah moderat. Salah satu upaya nyata dilakukan lewat kegiatan Pembinaan Dai-Daiyah bagi Penyuluh Agama Islam yang digelar di Aula Hotel Hijrah Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Rabu (29/10/2025).

 

Kegiatan tersebut menghadirkan Dr. Mawardi, S.Th.I., M.A., Wakil Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry Banda Aceh, yang tampil sebagai narasumber utama. Dalam paparannya, Dr. Mawardi menekankan pentingnya peran penyuluh agama sebagai garda terdepan dalam memperkuat moderasi beragama dan menangkal ideologi kekerasan di tengah masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

“Penyuluh agama harus hadir dengan pendekatan kasih sayang, bukan dengan kebencian. Dakwah itu membangun kesadaran, bukan menumbuhkan ketakutan,” ujarnya di hadapan para peserta.

 

Ketua LP Ma’arif PCNU Aceh Besar menambahkan, di era digital saat ini, ruang penyebaran ideologi radikal semakin luas melalui media sosial dan platform daring. Karena itu, penyuluh agama dituntut mampu berdakwah dengan cara yang persuasif, humanis, dan cerdas dalam menghadapi narasi keagamaan yang menyesatkan.

 

“Fenomena radikalisme sendiri terus menunjukkan wajah baru di Indonesia. Sejumlah kasus keterlibatan perempuan dan anak muda dalam aksi teror menjadi sinyal kuat bahwa penyebaran ideologi ekstrem telah menembus lapisan masyarakat yang sebelumnya dianggap tidak berpotensi.,”ujarnya.

 

Mawardi menyebutkan pada 13 Mei 2018, publik dikejutkan dengan aksi bom bunuh diri satu keluarga di Surabaya yang dipimpin Dita Oepriarto dari Jamaah Ansharut Daulah. Tahun 2015, seorang pejabat BP Batam bersama istri dan anaknya diketahui berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Dua tahun kemudian, 12 Maret 2019, istri Abu Hamzah meledakkan diri di Sibolga, Sumatra Utara. Dan pada 31 Maret 2021, seorang perempuan kelahiran 1995 menyerang Mabes Polri menggunakan senjata api.

 

“Rangkaian peristiwa itu menunjukkan bahwa perempuan dan pemuda kini menjadi sasaran strategis kelompok radikal. Mereka digerakkan melalui jaringan ideologi, propaganda digital, serta penyalahgunaan simbol-simbol agama, ” sambungnya.

 

Lebih lanjut sosok nahdliyin yang aktif terlibat dalam kegiatan seminar nasional dan regional dalam mengkampanyekan anti radikalisme dan membumikan moderasi beragama itu mengatakan dalam sebuah riset nasional pada tahun 2020–2022 menunjukkan bahwa potensi radikalisme di Aceh berada pada tingkat sedang, dengan skor pemahaman keagamaan 72,39, sikap 51,60, dan tindakan 47,83.

 

Hasil ini menurutnya menandakan masih adanya kerentanan pemahaman dan kesenjangan antara idealisme keagamaan dan praktik sosial di masyarakat.

 

“Menanggapi hal itu, Kementerian Agama terus memperkuat strategi soft approach dalam pencegahan ekstremisme. Pendekatan ini dilakukan dengan memadukan nilai budaya dan kearifan lokal Aceh, seperti khanduri (kenduri adat), kesenian tradisional, serta ceramah keagamaan yang menanamkan semangat kebangsaan, nilai-nilai Pancasila, dan religiusitas yang beradab, “paparnya.

 

Pendekatan berbasis budaya menurut dosen UIN Ar-Raniry Banda Aceh ini dinilai efektif dalam menumbuhkan ketahanan sosial, membangun rasa cinta tanah air, serta mencegah munculnya sikap eksklusif dan intoleran di kalangan masyarakat. Di bidang pendidikan, Kemenag juga mendorong penguatan kurikulum lokal di lembaga-lembaga pendidikan untuk menanamkan nilai toleransi, adab, dan moderasi beragama sejak dini.

 

“Pencegahan radikalisme tidak bisa hanya dilakukan dari sisi keamanan, tetapi harus lewat jalur pendidikan, keluarga, dan lingkungan sosial,.

Kemenag juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor antara aparat keamanan,pemerintah daerah, organisasi keagamaan, serta masyarakat sipil dalam memperkuat jejaring deradikalisasi,”pintanya.

 

Salah satu contoh nyata sinergi tersebut menurutnya adalah Program Kampung Moderasi, yang kini mulai diterapkan di sejumlah daerah di Aceh.Program tersebut menjadi ruang bagi tokoh agama, pemuda, dan masyarakat untuk bersama-sama membangun budaya dialog, menumbuhkan empati, serta memperkuat Islam yang damai dan inklusif.

 

“Tenrunya dengan pendekatan budaya, pendidikan, dan keteladanan yang berkelanjutan, Aceh diharapkan dapat menjadi daerah percontohan moderasi beragama di Indonesia. Sebagaimana pesan yang terus digaungkan para ulama dan tokoh bangsa: “Hubbul Wathan Minal Iman” — cinta tanah air adalah bagian dari iman, ” tutupnya. []

Berita Terkait

Korban Kebakaran di Peukan Bada Terima Bantuan Masa Panik dari Dinas Sosial Aceh
Rumah Warga di Peukan Bada Ludes Terbakar, Empat Armada Damkar Dikerahkan
Bupati Aceh Besar Sambut Tim BPK RI Bahas Pemberdayaan UMKM dan Efektivitas Pemerintahan
Jadikan Maulid Sebagai Wujud Kecintaan Kepada Rasulullah SAW
Biro Perencanaan Kemensos RI Gelar FGD Evaluasi dan Monitoring Sekolah Rakyat di Aceh Besar, 
Polres Aceh Besar Kembali Luncurkan Kampung Bebas Dari Narkoba Di Gampong Jantho Baru
Dayah Darul Quran Aceh Jadi Pusat Inspirasi Pendidikan dalam Kegiatan Damasquss ke-4
Polres Aceh Besar Gelar Donor Darah Dalam Rangka Hut Humas Polri Ke-74 Yang Mengusung Tema “Polisi Humanis, Harapan Masyarakat”.

Berita Terkait

Rabu, 29 Oktober 2025 - 17:46 WIB

Kementerian Hukum Dorong Peremajaan Data Pegawai untuk Administrasi yang Akurat

Rabu, 29 Oktober 2025 - 17:36 WIB

Perkuat Sinergi dan Kolaborasi Rutan Tanjung Pura Kunjungi Polsek Tanjung Pura

Rabu, 29 Oktober 2025 - 17:19 WIB

Pelindo Regional 1 Belawan Tegaskan Sikap Kooperatif Dukung Proses Hukum Kejatisu

Rabu, 29 Oktober 2025 - 16:58 WIB

Bangun Kesadaran Hukum Humanis, Polsek Pancur Batu Angkat Isu Restorative Justice Lewat Dialog Interaktif

Rabu, 29 Oktober 2025 - 16:52 WIB

Kebakaran Jalan Udang, 1 Korban Tewas, Kerugian Mencapai 3 Miliar

Rabu, 29 Oktober 2025 - 15:47 WIB

Kepastian Masa Depan Kota: Kanwil Kemenkum Sumut Kawal Ranperda Tata Ruang Tebing Tinggi 20 Tahun ke Depan

Rabu, 29 Oktober 2025 - 15:40 WIB

Polres Pematangsiantar Konferensi Pers Pengungkapan Kasus ,Pencurian,Penggelapan,Penadahan Ranmor dan Peredaran Narkoba

Rabu, 29 Oktober 2025 - 12:24 WIB

Tingkatkan Pengamanan, Lapas Padangsidimpuan Tanda Tangani Perjanjian Kerja Sama dengan Satpol PP Kota Padangsidimpuan

Berita Terbaru