TLii >> Pidie Jaya — Suasana haru mewarnai pernyataan terbuka Wakil Bupati Pidie Jaya, Hasan Basri, ST, MM, atau yang akrab disapa Nyak Hasan, usai dirinya terlibat dalam sebuah insiden yang sempat menimbulkan ketegangan di Gampong Sagou, Kecamatan Trienggadeng, Kamis (30/10/2025) pagi.
Dengan wajah penuh penyesalan dan suara bergetar, Nyak Hasan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada Muhammad Reza, Ketua SPPG Gampong Sagou, dan kepada seluruh masyarakat Pidie Jaya. Ia mengakui bahwa dirinya telah tersulut emosi dan bertindak di luar kendali setelah menerima laporan dari warga tentang kualitas makanan anak sekolah yang dianggap tidak layak konsumsi.
“Saya mohon maaf sedalam-dalamnya kepada saudara Muhammad Reza dan semua pihak. Saya khilaf. Saya manusia biasa yang bisa marah ketika melihat anak-anak kita diberi makanan basi dan pisang busuk. Tapi itu tidak seharusnya membuat saya kehilangan kendali,” ujar Hasan Basri kepada awak media.
Insiden tersebut bermula ketika Wabup turun langsung meninjau program makan bergizi untuk anak sekolah di kawasan Trienggadeng. Mendapat laporan bahwa nasi yang dibagikan sudah basi dan buah yang disertakan membusuk, emosi sang wakil bupati pun memuncak. Ia menegur keras pelaksana kegiatan di lokasi — yang kemudian diketahui adalah tim yang dipimpin Muhammad Reza.
Namun, setelah situasi reda, Hasan Basri dengan besar hati datang menemui Reza untuk meminta maaf secara langsung. Dalam pertemuan itu, keduanya berjabat tangan dan berpelukan, menandai berakhirnya ketegangan yang sempat viral di masyarakat.
“Saya tidak bermaksud menyakiti siapa pun. Saya hanya ingin memastikan program untuk rakyat berjalan baik. Tapi saya menyesal karena cara saya salah. Saya belajar banyak hari ini,” ungkap Nyak Hasan dengan nada tulus.
Hasan Basri menegaskan, peristiwa ini menjadi pelajaran berharga baginya sebagai pemimpin. Ia berjanji akan lebih sabar dan bijak dalam merespons laporan dari masyarakat, serta meminta semua pihak untuk bersama-sama menjaga kualitas setiap program yang bersentuhan langsung dengan rakyat kecil.
“Saya cinta rakyat Pidie Jaya. Tapi cinta juga harus disertai kesabaran dan cara yang benar. Insya Allah, ini menjadi cambuk bagi saya untuk menjadi pemimpin yang lebih baik,” tutupnya lirih.
Sementara itu, Muhammad Reza menyambut baik permintaan maaf tersebut. Ia mengatakan bahwa persoalan sudah selesai dan tidak ada lagi dendam di antara mereka. “Kami menerima dengan lapang dada. Semua demi kebaikan bersama,” ujarnya singkat.
Insiden kecil yang sempat mencoreng suasana akhirnya berubah menjadi momen refleksi dan rekonsiliasi, memperlihatkan sisi kemanusiaan seorang pemimpin yang berani mengakui kesalahan dan memohon maaf dengan tulus. (JN)





































