TLii | ACEH | Aceh Tenggara — Kebanggaan dan haru menyatu dalam suasana penuh khidmat di halaman Universitas Gunung Leuser (UGL) Kutacane pada Sabtu (08/11/2025). Sebanyak 388 mahasiswa resmi dilantik sebagai sarjana dalam Wisuda Angkatan ke-XI Tahun Akademik 2025/2026, menandai lahirnya generasi baru yang siap berperan dalam pembangunan Aceh Tenggara dan Indonesia.
Upacara megah yang berlangsung di ruang terbuka kampus ini dihadiri oleh Bupati Aceh Tenggara, H.M. Salim Fakhry, beserta jajaran Forkopimda, para pejabat daerah, orang tua mahasiswa, serta masyarakat. Kehadiran para pemimpin daerah memberi pesan kuat bahwa pendidikan tinggi masih menjadi prioritas utama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Bumi Sepakat Segenep.
Dari total wisudawan, sekitar 200 orang merupakan mahasiswa asal desa. Data ini menunjukkan besarnya peran UGL sebagai kampus yang membuka peluang bagi generasi muda pedesaan untuk meraih gelar sarjana tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk merantau ke provinsi lain.
Selain menjembatani akses pendidikan, UGL juga mendapat apresiasi karena mampu menghadirkan proses belajar mengajar yang terus mengalami peningkatan kualitas dari tahun ke tahun.
Rincian Wisudawan Berdasarkan Program Studi
S1 Akuntansi: 38 orang
S1 Manajemen: 98 orang
S1 Pendidikan Biologi: 69 orang
S1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PKO): 50 orang
S1 Agroteknologi: 96 orang
S1 Teknik Sipil: 37 orang
Keragaman program studi ini menunjukkan komitmen UGL dalam menyediakan pendidikan multidisiplin yang relevan dengan kebutuhan pembangunan daerah—mulai dari ekonomi, pendidikan, pertanian, hingga infrastruktur.
Dalam sambutannya, Bupati Aceh Tenggara, H.M. Salim Fakhry, menyampaikan kebanggaan dan optimisme terhadap para lulusan. Baginya, keberhasilan para sarjana baru adalah hasil kerja keras yang harus dibarengi dengan semangat pengabdian.
> “Wisuda ini bukan akhir dari perjuangan, tetapi awal dari pengabdian kepada masyarakat. Saya bangga karena Universitas Gunung Leuser terus mencetak generasi cerdas, tangguh, dan siap berkontribusi bagi kemajuan Aceh Tenggara,” ujar Bupati yang disambut tepuk tangan meriah.
Bupati juga mengajak para lulusan agar tidak hanya fokus mengejar pekerjaan, tetapi juga mampu menciptakan peluang ekonomi di tengah masyarakat.
Rektor UGL, Dr. Indra Utama, M.Pd., menegaskan bahwa wisuda kali ini bukan sekadar seremoni kelulusan, tetapi momentum evaluasi dan pemantapan visi pendidikan kampus.
> “UGL hadir bukan sekadar mencetak sarjana, tetapi mencetak insan berilmu, berkarakter, dan berjiwa sosial. Kami ingin lulusan UGL menjadi bagian dari solusi untuk kemajuan daerah,” tegas Rektor.
Ia juga menyebutkan bahwa kampus tengah memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah, pihak swasta, serta berbagai institusi pendidikan dalam dan luar Aceh guna meningkatkan kualitas penelitian, pengabdian masyarakat, serta peluang magang bagi mahasiswa.
Prosesi pengalungan medali oleh Rektor menjadi salah satu bagian paling haru dari rangkaian acara. Banyak orang tua terlihat meneteskan air mata bahagia ketika nama anak mereka dipanggil naik ke podium.
Bagi sebagian keluarga, ini adalah pertama kalinya seorang anggota keluarga meraih gelar sarjana — sebuah pencapaian besar yang dicapai dengan pengorbanan panjang.
> “Perjuangan anak saya selama empat tahun akhirnya terbayar. Semoga ilmunya bermanfaat,” ujar salah satu orang tua wisudawawan dengan suara bergetar.
Sejak berdiri, Universitas Gunung Leuser terus menunjukkan perkembangan pesat, baik dalam jumlah mahasiswa maupun kualitas akademik. Keberadaan kampus ini dinilai sangat strategis dalam meningkatkan taraf pendidikan masyarakat Aceh Tenggara, terutama generasi muda di daerah pedalaman dan perbatasan Aceh–Sumatera Utara.
Wisuda ke-XI ditutup dengan doa bersama dan sesi foto antara wisudawan, orang tua, dan para pejabat. Senyum bangga menghiasi wajah seluruh lulusan, menandai babak baru kehidupan mereka dalam meraih masa depan yang lebih cerah.
Sumber : Samsul Bahri
Editor : Kang Juna


































