TLii | Gayo Lues – Kutapanjang, 3 Mei 2025 – Hujan deras yang melanda Kutapanjang dalam beberapa hari terakhir telah mengakibatkan banjir di berbagai lokasi, termasuk jalan akses utama menuju SMP Negeri 2 Kutapanjang. Air menggenangi jalan hingga setinggi betis, menyulitkan aktivitas sekolah. Namun, semangat warga sekolah tak padam. Justru, semangat gotong royong tumbuh, menyatukan siswa dan guru dalam aksi membersihkan lingkungan.
Pada Sabtu pagi, seluruh warga sekolah—dari siswa kelas VII hingga IX, guru, staf TU, hingga kepala sekolah—bergotong royong. Dengan peralatan sederhana seperti cangkul, sapu, sekop, dan ember, mereka bahu-membahu membersihkan saluran air, mengangkat tumpukan sampah, dan memperlebar aliran air agar genangan bisa surut.
“Air menggenang setiap musim hujan dan pagi ini semakin parah. Jalanan licin dan berlumpur membuat banyak siswa hampir tergelincir. Kami sepakat untuk turun langsung membersihkannya bersama,” ungkap Pak Samsul, S.Pd.I, salah satu guru SMPN 2 Kutapanjang yang ikut terjun ke lapangan.
Para siswa pun menunjukkan antusiasme yang luar biasa. Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok dengan tugas di titik-titik saluran air yang tersumbat. Kelompok laki-laki fokus pada pembersihan parit, sementara kelompok perempuan membantu memungut sampah, menyapu area sekitar sekolah, dan menyediakan logistik seperti air minum.
“Saya senang bisa ikut membantu mengatasi banjir,” kata Salamudin, siswa kelas IX, sambil memegang cangkul dengan penuh semangat.
Tak hanya membersihkan, para guru juga memanfaatkan momen ini untuk memberikan edukasi kepada siswa tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan saluran parit. Mereka menjelaskan bagaimana sampah kecil yang dibuang sembarangan dapat menyebabkan banjir yang merugikan banyak orang.
Kepala sekolah Nurhayati, S.Pd, memberikan apresiasi terhadap kolaborasi yang terjalin. “Ini adalah pembelajaran karakter yang sangat penting. Tidak semua pelajaran ada di dalam kelas. Melalui gotong royong seperti ini, kami menanamkan nilai kebersamaan, tanggung jawab, dan cinta lingkungan,” ucapnya saat meninjau kegiatan.
Dengan semangat gotong royong yang tinggi, siswa dan guru SMP Negeri 2 Kutapanjang berhasil menjadikan bencana sebagai sarana pendidikan yang menyentuh hati dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Jalan menuju sekolah kini mulai kering, dan semangat kebersamaan semakin tumbuh di antara mereka.
(Red)