Jejak Tambang Timah yang Meninggalkan Luka di Alam

PUTRI RAHMAWATI

- Redaksi

Senin, 17 November 2025 - 12:53 WIB

2016 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

(Foto ilustrasi www.antaranews.com)

TIMELINES INEWS

Oleh : Rosalia Anggraini

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pulau Bangka Belitung terkenal akan tempat wisata alam dan pantai-pantainya, serta penghasil timah terbesar di Indonesia. Pulau ini berbatasan langsung dengan Sumatera Selatan di bagian barat. Meskipun Bangka Belitung adalah pulau kecil, tak dipungkiri masyaranya hidup dengan damai dan tentram.

Bangka sendiri ditemukan sekitar abad ke-1 SM. Kata Bangka dari Bangka Belitung berasal dari “Wangka” atau “Vanca” yang bearti timah dalam Bahasa Sansekerta. Sejak dari abad pertama penggalian timah sudah ada di Bangka yang pada saat itu masih bernama Wangka oleh pelaut dari India pada abad tersebut. Hingga saat ini, sebagian dari masyarakat Bangka masih berprofesi sebagai penambang timah. Namun, sayangnya tak sedikit dari mereka yang melakukan pertambangan secara ilegal (TI).

Pertambangan yang dilakukan seringkali ditinggalkan begitu saja tanpa melaksanakan reklamasi dan pascatambang untuk memulihkan fungsi lingkungan alam dan sosial sesuai dengan peraturan perundang-undangan di Indonesia. Keadaan inilah yang membuat kondisi alam di Bangka memburuk. Banyaknya lahan yang dijadikan sebagai tempat pertambangan ditinggalkan begitu saja. Fenomena ini menyebabkan kerusakan ekosistem pesisir.

Bukan hanya itu, hal ini juga dapat menyebabkan percemaran air, abrasi pantai dan juga hilangnya vegetasi.Namun, karena kurangnya kesadaran dalam pengolahan lahan yang sudah digunakan menyebabkan hal tersebut terjadi.

Berita Terkait

Tantangan dan Realitas Perilaku Membaca pada Remaja Masa Kini
Manfaat Latihan Senam Pernapasan “dalam” Siwah Busoe.
WAGUB Fadhlullah Tutup MTQ Aceh Ke-XXXVII di Pijay, Beredar Rumor Banda Aceh Pertahankan Juara Umum
Kepala UPTD RSAN, Dinsos Aceh.Michael Oktavianus  Kembali Raih Nominasi 2 di Ajang DPD Award 2025
Cabor Pordi Aceh Resmi Terbentuk, Ini Susunan Pengurusnya
Menapaki Jalan Panjang, Menjemput Mimpi
SAPA Aceh. Kebijakan Pemerintah Aceh kembali memicu kontroversi setelah menetapkan lonjakan dana hibah untuk partai politik
EDITORIAL : Saman Di Titik Persimpangan, Warisan Dunia yang Belum Menyejahterakan Tuan Rumahnya

Berita Terkait

Senin, 17 November 2025 - 15:20 WIB

PT KAI Divre I Sumut Siapkan Tiket Kereta Api untuk Angkutan Nataru 2025/2026, Ini Jadwalnya.

Senin, 17 November 2025 - 14:43 WIB

Matangkan Persiapan Peringatan Hari Bakti Kemenimipas Ke-1, Lapas Tebing Tinggi Gelar Rapat.

Senin, 17 November 2025 - 13:59 WIB

AKBP Sah Udur Sitinjak Hadir Tutup Turnamen Badminton Koni Cup Tahun 2025

Senin, 17 November 2025 - 13:55 WIB

Rutan Kelas I Labuhan Deli Gelar Upacara Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara untuk Meningkatkan Nasionalisme WBP

Senin, 17 November 2025 - 13:52 WIB

Pelepasan Kontingen Muay Thai Aceh Barat ke Prapora 2025 Digelar Khidmat

Senin, 17 November 2025 - 13:22 WIB

Kanwil Ditjenpas Sumut Panen Cabai Rawit Polybag, Dukung Program Akselerasi Ketahanan Pangan

Senin, 17 November 2025 - 13:14 WIB

Polres Tanjungbalai Gelar Apel Pasukan Operasi Zebra Toba 2025

Senin, 17 November 2025 - 13:11 WIB

Lapas Kelas IIA Binjai Gelar Panen Raya SAE, Perkuat Kemandirian Warga Binaan Dan Ketahanan Pangan

Berita Terbaru

PEMATANG SIANTAR

AKBP Sah Udur Sitinjak Hadir Tutup Turnamen Badminton Koni Cup Tahun 2025

Senin, 17 Nov 2025 - 13:59 WIB