(Foto ilustrasi www.antaranews.com)
TIMELINES INEWS
Oleh : Rosalia Anggraini
Pulau Bangka Belitung terkenal akan tempat wisata alam dan pantai-pantainya, serta penghasil timah terbesar di Indonesia. Pulau ini berbatasan langsung dengan Sumatera Selatan di bagian barat. Meskipun Bangka Belitung adalah pulau kecil, tak dipungkiri masyaranya hidup dengan damai dan tentram.
Bangka sendiri ditemukan sekitar abad ke-1 SM. Kata Bangka dari Bangka Belitung berasal dari “Wangka” atau “Vanca” yang bearti timah dalam Bahasa Sansekerta. Sejak dari abad pertama penggalian timah sudah ada di Bangka yang pada saat itu masih bernama Wangka oleh pelaut dari India pada abad tersebut. Hingga saat ini, sebagian dari masyarakat Bangka masih berprofesi sebagai penambang timah. Namun, sayangnya tak sedikit dari mereka yang melakukan pertambangan secara ilegal (TI).
Pertambangan yang dilakukan seringkali ditinggalkan begitu saja tanpa melaksanakan reklamasi dan pascatambang untuk memulihkan fungsi lingkungan alam dan sosial sesuai dengan peraturan perundang-undangan di Indonesia. Keadaan inilah yang membuat kondisi alam di Bangka memburuk. Banyaknya lahan yang dijadikan sebagai tempat pertambangan ditinggalkan begitu saja. Fenomena ini menyebabkan kerusakan ekosistem pesisir.
Bukan hanya itu, hal ini juga dapat menyebabkan percemaran air, abrasi pantai dan juga hilangnya vegetasi.Namun, karena kurangnya kesadaran dalam pengolahan lahan yang sudah digunakan menyebabkan hal tersebut terjadi.


































