
TLii | ACEH | Lhokseumawe, Kegiatan gerak jalan santai dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia yang digelar di Lapangan Hiraq Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, pada Minggu (31/8) sekitar pukul 10.00 WIB, berakhir ricuh dan menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
Kericuhan bermula dari ketidakpuasan sejumlah warga terhadap pembagian kupon hadiah yang dinilai tidak merata. Rasa kecewa tersebut memicu kemarahan peserta, hingga berujung pada tindakan anarkis berupa perampasan hadiah yang telah disediakan panitia. Kondisi semakin tidak terkendali ketika panitia melemparkan hadiah ke arah peserta dari atas panggung. Situasi ini memicu perebutan massal yang berujung pada desak-desakan di area lapangan, sehingga menyebabkan beberapa warga pingsan.

Insiden yang terjadi sontak mencoreng jalannya rangkaian peringatan HUT RI, yang sejatinya dimaksudkan sebagai ajang kebersamaan dan kegembiraan masyarakat Kota Lhokseumawe.
Menanggapi insiden tersebut, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Lhokseumawe, Faisal, menyampaikan rasa prihatin dan menyayangkan terjadinya kericuhan di tengah kegiatan yang seharusnya membawa semangat persatuan.
“Acara peringatan HUT RI seharusnya menjadi momentum untuk mempererat kebersamaan dan semangat gotong royong masyarakat. Namun, kenyataan yang terjadi justru menimbulkan kericuhan akibat kesalahan teknis dalam penyelenggaraan. Kami meminta agar Pemerintah Kota segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap panitia penyelenggara, sehingga kejadian seperti ini tidak lagi terulang di masa yang akan datang,” tegas Faisal.
Peristiwa ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh pihak terkait, khususnya penyelenggara kegiatan, agar lebih profesional dalam menyiapkan setiap detail acara publik, terutama yang melibatkan massa dalam jumlah besar. Mekanisme pembagian kupon hadiah dan pengaturan teknis acara harus dirancang dengan adil, tertib, serta transparan, sehingga tidak menimbulkan kekecewaan atau ketegangan di tengah masyarakat.
Selain itu, aparat keamanan dan petugas lapangan diharapkan dapat memperkuat pengawasan serta pengendalian massa, guna mencegah potensi insiden serupa pada kegiatan masyarakat di kemudian hari.
Pemerintah Kota Lhokseumawe bersama DPRK menegaskan komitmennya untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan gerak jalan santai HUT ke-80 RI ini. Harapannya, momentum peringatan kemerdekaan di masa mendatang benar-benar dapat menjadi sarana hiburan, kebersamaan, dan memperkokoh semangat nasionalisme warga, tanpa harus diwarnai kericuhan maupun tindakan anarkis.
Penulis: Ramli

































