Update Banjir Pidie Jaya: 11.999 Warga Terdampak, 12 Meninggal, 2 Hilang — Pemkab Akui Terbatas Anggaran dan Tak Mampu Tangani Bencana
TIMELINES iNEWS Investigasi | PIDIE JAYA – Banjir besar yang melanda Kabupaten Pidie Jaya pada akhir November 2025 menjadi salah satu bencana hidrometeorologi terparah dalam sejarah daerah tersebut. Hujan ekstrem berhari-hari menyebabkan 222 gampong terendam dan merusak permukiman, fasilitas publik, serta memukul sektor pertanian yang selama ini menjadi tumpuan ekonomi warga.
Data resmi Humas Pemkab,Jum’at (28/11/2025) mencatat 12 korban meninggal, 303 luka berat, 820 luka ringan, dan 2 orang masih hilang. Total 11.999 warga terdampak, sementara 300 KK mengungsi ke 17 titik pos di meunasah, sekolah, balai gampong, dan gedung serbaguna. Para pengungsi didominasi anak-anak, lansia, ibu rumah tangga, serta penyandang disabilitas.
Kerusakan fisik tercatat cukup parah: 906 rumah rusak, 3.624 kendaraan terendam, 9 rumah ibadah dan 3 sekolah mengalami kerusakan sehingga kegiatan ibadah dan belajar-mengajar terhenti. Di sektor pertanian, 277 hektare lahan siap panen gagal panen, menyebabkan kerugian ekonomi dan diperkirakan akan mempengaruhi stabilitas penghasilan petani dalam beberapa bulan ke depan.
Pemkab menjelaskan banjir dipicu oleh curah hujan ekstrem yang membuat sungai meluap dan sistem drainase tak mampu menampung debit air. Luapan air terjadi cepat dan masuk ke rumah warga hanya dalam hitungan jam.
Dengan kondisi kerusakan luas dan keterbatasan anggaran, Pemkab Pidie Jaya mengeluarkan Surat Pernyataan Ketidaksanggupan Penanganan Bencana Nomor 300.2/402.3 yang ditandatangani Bupati Sibral Malasyi MA. Pemkab menyatakan tidak sanggup menangani bencana secara mandiri dan meminta dukungan penuh Pemerintah Aceh.
Saat ini, status tanggap darurat 14 hari telah diberlakukan. TNI, Polri, BPBD, SAR, TAGANA, relawan, serta tenaga kesehatan bekerja melakukan evakuasi, pembersihan material, pembukaan akses jalan, penanganan medis, dan distribusi logistik. Pemerintah daerah mengimbau masyarakat tetap siaga karena prakiraan cuaca menunjukkan potensi hujan lebat dalam beberapa hari ke depan.*[]


































