Ketum HMI Komisariat FKIP USK, Rivaldi.Mengecam Pernyataan Kepala BNPB Yang dinilai Mengabaikan Penderitaan Rakyat Sumatra – Aceh

TARMIZI UMAR

- Redaksi

Senin, 1 Desember 2025 - 00:41 WIB

2027 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TIMELINES iNEWS Investigasi | BANDA ACEH – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat FKIP Universitas Syiah Kuala menyampaikan kecaman keras terhadap pernyataan Kepala BNPB yang menyebut kondisi bencana di Sumatra—khususnya Aceh—sebagai “mencekam tapi membaik” dan “belum masuk parameter bencana nasional.”

Bagi HMI FKIP USK, pernyataan tersebut tidak hanya keliru, tetapi juga melukai hati masyarakat yang sedang bertahan dalam situasi darurat.
Kondisi Lapangan Berbanding Terbalik dengan Pernyataan Resmi

Ketua Umum HMI Komisariat FKIP USK, Rivaldi, menegaskan bahwa kondisi nyata di lapangan masih sangat jauh dari kata membaik. Hujan belum reda, tanah masih labil, dan banyak wilayah terisolir akibat banjir dan longsor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Di Aceh hari ini, ada gampong-gampong yang benar-benar terputus total. Anak-anak menangis karena lapar, warga bertahan di atap rumah, relawan tidak bisa menembus lokasi karena akses hilang seperti disobek,” ujar Rivaldi melalui pers rilis yang diterima TLii, Sabtu 29 November 2025.

Ia menambahkan bahwa banyak masyarakat terjebak tanpa logistik, tanpa bantuan memadai, dan tanpa kepastian kapan pertolongan dapat mencapai lokasi.

Kritik untuk BNPB: ‘Apa yang Membaik?’

HMI FKIP USK menilai pernyataan BNPB sebagai bentuk ketidakpekaan terhadap situasi kemanusiaan.

“Ini pernyataan yang tidak punya empati. Tidak pantas keluar dari lembaga yang seharusnya berada di garis depan penyelamatan nyawa manusia. Apa yang membaik? Kami melihat sendiri warga kelaparan dan terjebak. Ini bukan statistik—ini manusia,” tegas Rivaldi.

Mendesak Penetapan Status Bencana Nasional

Berita Terkait

Warga Aceh Besar Panik, Krisis Energi dan Kebutuhan Pokok Kian Parah, Pemerintah Dinilai Tak Hadir
Pemerintah Aceh Apresiasi Dukungan Dinas Sosial Jawa Timur dan Jawa Barat Mengirim Personel Tagana Perkuat Penanganan Banjir di Aceh
Krisis Gayo Lues: Jaringan Terputus, Harga Sembako Melonjak, BBM Langka, dan Pasokan Listrik Kritis
Data Sementara Bencana Aceh: Korban Meninggal 156 Orang, 1.838 Terluka
Pemuda Peneliti Lingkungan Jadi Garda Awal Komunikasi di Tengah Bencana Banjir Aceh Tengah
Kemensos RI Kerahkan 20 Tagana Pusat sebagai Special Koki, Perkuat Operasi Dumlap 600 Tagana Aceh di 13 Daerah Terdampak Banjir
Bupati Pidie Jaya Hadiri Penutupan Rapat Paripurna II DPRK, Tegaskan Sinergi Pemerintah dalam Percepatan Penanganan Banjir dan Pembangunan Daerah
Polres Lhokseumawe Salurkan Bansos untuk Warga Terdampak Banjir di Meurah Mulia

Berita Terkait

Selasa, 2 Desember 2025 - 05:22 WIB

Lapas Kelas IIB Gunungsitoli Gelar Panen Raya Hortikultura, Wujud Nyata Pembinaan Kemandirian WBP

Selasa, 2 Desember 2025 - 04:34 WIB

Upacara HUT ke-54 KORPRI: Lapas Kelas IIA Binjai Tekankan Semangat Pengabdian ASN

Selasa, 2 Desember 2025 - 04:19 WIB

Terdampak Banjir, Kakanwil Ditjenpas Sumut Tinjau Kondisi Terkini Di Lapas Narkotika Langkat

Selasa, 2 Desember 2025 - 03:51 WIB

Lapas Perempuan Medan Terima Bantuan DWP Sumut untuk Warga Binaan Terdampak Banjir

Senin, 1 Desember 2025 - 22:48 WIB

Kalapas Pancur Batu Ikut Bersama Kakanwil Ditjenpas Sumut Tinjau Lapas Terdampak Banjir di Langkat, Sampaikan Empati kepada Warga Binaan

Senin, 1 Desember 2025 - 22:05 WIB

Rutan Labuhan Deli Peringati Hari KORPRI ke-54, Tekankan Pentingnya Integritas dan Profesionalisme

Senin, 1 Desember 2025 - 21:52 WIB

Lapas Kelas I Medan Gelar Upacara HUT KORPRI ke-54, ASN Diminta Jadi Penggerak Utama Transformasi Digital

Senin, 1 Desember 2025 - 21:35 WIB

Lapas Perempuan Medan Gelar Upacara Peringatan Hari KORPRI ke-54 Dengan Khidmat

Berita Terbaru