Warga Aceh Besar Panik, Krisis Energi dan Kebutuhan Pokok Kian Parah, Pemerintah Dinilai Tak Hadir

TARMIZI UMAR

- Redaksi

Selasa, 2 Desember 2025 - 03:28 WIB

2022 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TIMELINES iNEWS Investigasi | Aceh Besar — Gelombang kepanikan melanda warga Aceh Besar seiring memburuknya situasi energi dan kebutuhan pokok. Antrean BBM, pemadaman listrik, hingga kelangkaan gas elpiji membuat warga merasa pemerintah absen dalam menangani krisis.

Pantauan di sejumlah SPBU pada Selasa malam, 2 Desember 2025, antrean kendaraan di SPBU Pagar Air, SPBU Lamsayeun, hingga SPBU Cot Mesjid mengular hingga dua kilometer lebih. Warga menunggu berjam-jam, sebagian duduk di atas kap mobil atau motor karena suplai BBM tak kunjung stabil.

Tak berhenti di BBM, pemadaman listrik bergilir dua hingga tiga hari memperparah kondisi. Warga menilai PLN tidak transparan dan meminta jadwal pemadaman diumumkan melalui media sosial agar masyarakat bisa bersiap. Minimnya informasi memicu protes, terutama dari warga yang terdampak bencana dan sangat bergantung pada ponsel untuk berkomunikasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Warung kopi dan kafe yang memiliki genset menjadi tempat pelarian. Hingga larut malam, warga memenuhi warkop untuk mengisi daya ponsel dan mencari jaringan WiFi karena sinyal seluler,

Dalam dua hari terakhir, kelangkaan gas elpiji meningkat tajam. Gas subsidi 3 kilogram hilang dari pasaran, sementara gas non-subsidi juga sulit ditemukan. Harga kebutuhan pokok meroket, memicu kepanikan terutama di kalangan ibu rumah tangga.

“Ini sudah tak masuk akal,” keluh seorang warga di Lambaro.

Krisis lain muncul pada ketersediaan air bersih. Aliran PDAM terbatas, sementara pompa air tidak dapat dioperasikan karena listrik padam. Sebagian warga terpaksa antre jeriken atau membeli air galon untuk kebutuhan harian.

Di tengah deretan masalah ini, warga menilai pemerintah dan instansi terkait tidak hadir memberikan solusi. Stabilitas harga, kepastian distribusi energi, serta informasi resmi dinilai minim.

“Sepertinya pemerintah tidak ada,” ujar seorang pedagang di Aceh Besar.
“Instansi terkait seperti tutup mata,” tambah pedagang gorengan yang terpaksa menutup usahanya karena biaya operasional melonjak.

Warga mendesak pemerintah Aceh Besar, Pertamina, dan Disperindag untuk segera memberi penjelasan resmi, menstabilkan pasokan energi, serta mengendalikan harga kebutuhan pokok agar kepanikan tidak semakin meluas. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak terkait.

Berita Terkait

Pemerintah Aceh Apresiasi Dukungan Dinas Sosial Jawa Timur dan Jawa Barat Mengirim Personel Tagana Perkuat Penanganan Banjir di Aceh
Krisis Gayo Lues: Jaringan Terputus, Harga Sembako Melonjak, BBM Langka, dan Pasokan Listrik Kritis
Data Sementara Bencana Aceh: Korban Meninggal 156 Orang, 1.838 Terluka
Pemuda Peneliti Lingkungan Jadi Garda Awal Komunikasi di Tengah Bencana Banjir Aceh Tengah
Kemensos RI Kerahkan 20 Tagana Pusat sebagai Special Koki, Perkuat Operasi Dumlap 600 Tagana Aceh di 13 Daerah Terdampak Banjir
Bupati Pidie Jaya Hadiri Penutupan Rapat Paripurna II DPRK, Tegaskan Sinergi Pemerintah dalam Percepatan Penanganan Banjir dan Pembangunan Daerah
Polres Lhokseumawe Salurkan Bansos untuk Warga Terdampak Banjir di Meurah Mulia
Pemko Langsa Distribusikan Bantuan Bahan Makanan Ke Posko-posko Banjir

Berita Terkait

Selasa, 2 Desember 2025 - 03:28 WIB

Warga Aceh Besar Panik, Krisis Energi dan Kebutuhan Pokok Kian Parah, Pemerintah Dinilai Tak Hadir

Selasa, 2 Desember 2025 - 00:00 WIB

Krisis Gayo Lues: Jaringan Terputus, Harga Sembako Melonjak, BBM Langka, dan Pasokan Listrik Kritis

Senin, 1 Desember 2025 - 23:28 WIB

Data Sementara Bencana Aceh: Korban Meninggal 156 Orang, 1.838 Terluka

Senin, 1 Desember 2025 - 23:17 WIB

Pemuda Peneliti Lingkungan Jadi Garda Awal Komunikasi di Tengah Bencana Banjir Aceh Tengah

Senin, 1 Desember 2025 - 22:56 WIB

Kemensos RI Kerahkan 20 Tagana Pusat sebagai Special Koki, Perkuat Operasi Dumlap 600 Tagana Aceh di 13 Daerah Terdampak Banjir

Senin, 1 Desember 2025 - 21:46 WIB

Bupati Pidie Jaya Hadiri Penutupan Rapat Paripurna II DPRK, Tegaskan Sinergi Pemerintah dalam Percepatan Penanganan Banjir dan Pembangunan Daerah

Senin, 1 Desember 2025 - 20:19 WIB

Polres Lhokseumawe Salurkan Bansos untuk Warga Terdampak Banjir di Meurah Mulia

Senin, 1 Desember 2025 - 19:28 WIB

Pemko Langsa Distribusikan Bantuan Bahan Makanan Ke Posko-posko Banjir

Berita Terbaru