Pemuda Peneliti Lingkungan Jadi Garda Awal Komunikasi di Tengah Bencana Banjir Aceh Tengah

SAMSUL EDI, S.HUT., M.Kv

- Redaksi

Senin, 1 Desember 2025 - 23:17 WIB

2021 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TLII>>ACEH TENGAH – Di tengah gelombang banjir bandang yang melanda sebagian besar wilayah Aceh Tengah pada 26 November 2025, muncul satu sosok yang diam-diam menjadi penyambung informasi dari daerah terisolir. Dia adalah Edy, pemuda asal Lhokseumawe yang sehari-hari berprofesi sebagai Peneliti Ilmu Lingkungan.

Pemuda Peneliti Lingkungan Jadi Garda Awal Komunikasi di Tengah Bencana Banjir Aceh Tengah

Edy awalnya berada di kawasan Blangkejeren, Aceh Tenggara, hingga Aceh Tengah dalam rangka Tour Kegiatan Akhir Tahun usai melakukan penelitian di wilayah pegunungan Leuser. Rencananya, ia akan kembali ke Banda Aceh keesokan harinya. Namun rencana itu berubah total ketika bencana datang tiba-tiba.

 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Air tiba-tiba datang menghantam. Arusnya deras, besar, dan langsung menyapu jalanan serta pemukiman,” ujar Edy dalam laporannya.

 

Beruntung, berkat naluri bertahan hidup dan disiplin peralatan yang selalu ia bawa di dalam ransel hitam kesayangannya, Edy berhasil menyelamatkan diri. Di dalam ransel itu, ia selalu membawa perlengkapan darurat: satellite phone, solar charger, radio HT VHF/UHF, senter, serta bekal makanan untuk tiga hari.

Peralatan itu yang kemudian mengubah posisinya: dari seorang peneliti menjadi garda komunikasi pertama dari wilayah yang terputus total. Ia mulai mengirimkan informasi kondisi lapangan ke rekan-rekannya di luar daerah. Informasi itu menjadi sangat vital bagi relawan, komunitas peduli bencana, serta jejaring teman Edy di berbagai kota, termasuk Jakarta.

 

Melihat situasi darurat dan minimnya akses bantuan, teman-teman Edy mulai menyalurkan dukungan. Mereka mempercayakan Edy untuk menjadi jembatan awal penyaluran bantuan, meskipun dengan segala keterbatasan.

Pemuda Peneliti Lingkungan Jadi Garda Awal Komunikasi di Tengah Bencana Banjir Aceh Tengah

“Sedikit demi sedikit, ada yang mengirim dukungan. Saya belikan sembako—apa saja yang masih bisa ditemukan. Lalu saya bagikan ke warga terdampak,” terang Edy.

 

Di tengah kondisi Aceh Tengah yang mulai kehabisan stok kebutuhan pokok akibat rusaknya akses dan jalur logistik, Edy terus bergerak. Ia menggunakan sisa persediaan logistik pribadinya dan bantuan yang masuk untuk menjangkau masyarakat Takengon dan sekitarnya.

 

Distribusi terus berjalan, meski menantang. Edy tetap mengutamakan kawasan yang belum tersentuh bantuan.

Aksinya yang bermula dari niat bertahan hidup kini berkembang menjadi gerakan kecil namun berarti. Dalam situasi ketika jaringan komunikasi lumpuh dan akses darat terputus, satu perangkat satelit dan satu tekad kuat mampu menerobos keterisolasian.

 

Di balik bencana dan kepanikan, kisah Edy menghadirkan harapan—bahwa di tengah keterbatasan, kepedulian seorang manusia dapat menjadi cahaya pertama bagi banyak orang.

Berita Terkait

Upacara HUT ke-54 KORPRI: Lapas Kelas IIA Binjai Tekankan Semangat Pengabdian ASN
Terdampak Banjir, Kakanwil Ditjenpas Sumut Tinjau Kondisi Terkini Di Lapas Narkotika Langkat
Semangat Pengabdian ASN, Lapas Tebing Tinggi Peringati HUT Korpri ke-54.
Lapas Perempuan Medan Terima Bantuan DWP Sumut untuk Warga Binaan Terdampak Banjir
Warga Aceh Besar Panik, Krisis Energi dan Kebutuhan Pokok Kian Parah, Pemerintah Dinilai Tak Hadir
Pemerintah Aceh Apresiasi Dukungan Dinas Sosial Jawa Timur dan Jawa Barat Mengirim Personel Tagana Perkuat Penanganan Banjir di Aceh
Krisis Gayo Lues: Jaringan Terputus, Harga Sembako Melonjak, BBM Langka, dan Pasokan Listrik Kritis
Data Sementara Bencana Aceh: Korban Meninggal 156 Orang, 1.838 Terluka
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 2 Desember 2025 - 03:28 WIB

Warga Aceh Besar Panik, Krisis Energi dan Kebutuhan Pokok Kian Parah, Pemerintah Dinilai Tak Hadir

Selasa, 2 Desember 2025 - 00:00 WIB

Krisis Gayo Lues: Jaringan Terputus, Harga Sembako Melonjak, BBM Langka, dan Pasokan Listrik Kritis

Senin, 1 Desember 2025 - 23:28 WIB

Data Sementara Bencana Aceh: Korban Meninggal 156 Orang, 1.838 Terluka

Senin, 1 Desember 2025 - 23:17 WIB

Pemuda Peneliti Lingkungan Jadi Garda Awal Komunikasi di Tengah Bencana Banjir Aceh Tengah

Senin, 1 Desember 2025 - 22:56 WIB

Kemensos RI Kerahkan 20 Tagana Pusat sebagai Special Koki, Perkuat Operasi Dumlap 600 Tagana Aceh di 13 Daerah Terdampak Banjir

Senin, 1 Desember 2025 - 21:46 WIB

Bupati Pidie Jaya Hadiri Penutupan Rapat Paripurna II DPRK, Tegaskan Sinergi Pemerintah dalam Percepatan Penanganan Banjir dan Pembangunan Daerah

Senin, 1 Desember 2025 - 20:19 WIB

Polres Lhokseumawe Salurkan Bansos untuk Warga Terdampak Banjir di Meurah Mulia

Senin, 1 Desember 2025 - 19:28 WIB

Pemko Langsa Distribusikan Bantuan Bahan Makanan Ke Posko-posko Banjir

Berita Terbaru