TLii | SUMUT LAPAS PEMUDA KLS III LANGKAT
26/06/2025
TIMELINES INEWS INVESTIGASI, Medan 25 Juni 2025 Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Republik Indonesia, Agus Andrianto, melakukan kunjungan kerja ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Medan, Rabu (25/6). Dalam kunjungan tersebut, Menteri Agus mengadakan kegiatan makan siang lesehan bersama para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dalam suasana penuh keakraban dan kekeluargaan.
Kegiatan ini menjadi wujud komitmen Kementerian Imipas untuk menghadirkan pendekatan pembinaan yang lebih humanis di dalam Lapas. Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan optimisme para Warga Binaan dalam menjalani masa pembinaan, sekaligus melengkapi program pembinaan kepribadian dan kemandirian yang telah berlangsung.
“Kita ini sama-sama yang terhormat. Kedudukan kita sama di mata Tuhan Yang Maha Kuasa. Yang membedakan hanyalah Bapak-bapak semua saat ini sedang menjalani masa pembinaan di Lapas untuk menjadi pribadi yang lebih baik,” ujar Menteri Agus di hadapan para Warga Binaan.
Dalam arahannya, Menteri Agus juga mengingatkan agar seluruh Warga Binaan menjaga perilaku selama menjalani masa pembinaan. Ia menegaskan, segala bentuk pelanggaran berat tidak akan ditoleransi.
“Saya minta jalani masa pembinaan ini dengan perilaku yang baik, tunjukkan prestasi, dan optimis menatap masa depan. Jangan sampai ada yang berbuat macam-macam di sini, nanti saya kirim ke Pulau Nusakambangan,” tegasnya.
Selain itu, Menteri Agus juga menyampaikan bahwa pemerintah tengah mempersiapkan pembangunan Lapas berkonsep super maksimum security di sebuah pulau terpencil, sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto. Lapas tersebut akan diperuntukkan bagi narapidana kategori risiko tinggi sebagai bagian dari reformasi besar-besaran di bidang pemasyarakatan.
Turut hadir dalam kegiatan ini jajaran Pimpinan Tinggi Kementerian Imipas, serta para Kepala Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan dan Imigrasi wilayah Sumatera Utara. Kehadiran mereka menjadi bentuk sinergi dan kolaborasi antarunit dalam upaya meningkatkan kualitas pembinaan di Lapas.
Melalui pendekatan humanis dan kebersamaan ini, diharapkan para Warga Binaan semakin termotivasi untuk memperbaiki diri dan siap kembali menjadi bagian yang produktif di masyarakat, Tutupnya.
(***)