TIMELINESINEWS-INVESTIGASI.com | YOGYAKARTA – Kepolisian Daerah (Polda) DIY bekerja sama dengan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) DIY menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama Pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) se-Yogyakarta di kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DIY, Selasa (17/6/2025).
Kegiatan dengan tema “Meningkatkan Rasa Persatuan dan Kesatuan Bangsa Serta Merawat Kebudayaan yang Rukun, Aman dan Damai Bersama Pelajar Yogyakarta” ini dihadiri oleh 50 perwakilan pelajar dari berbagai sekolah di Yogyakarta.
Dalam sambutannya, Ketua FPK DIY Andry Lesmono Bintoro menekankan pentingnya peran pelajar dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Yogyakarta, yang dikenal dengan keragaman budaya dan keistimewaannya.
“Pelajar adalah garda terdepan dalam menjaga Jogja tetap aman, rukun dan harmonis dengan berbagai perbedaan yang ada. Semangat Bhinneka Tunggal Ika harus terus kita pegang sebagai fondasi,” ujar Andry Lesmono Bintoro.
Andry Lesmono Bintoro berharap melalui kegiatan ini, pelajar dapat lebih menyadari pentingnya rasa persatuan untuk mengurangi angka tawuran dan kejahatan jalanan yang sering melibatkan pelajar di Yogyakarta.
“Melalui kolaborasi yang solid antara Polda DIY dan FPK DIY, diharapkan dapat memperkuat upaya memelihara keamanan dan semakin banyak pelajar yang memiliki kesadaran tinggi untuk menjaga ketertiban, memperkuat rasa persatuan dan merawat kebudayaan yang aman dan damai di Yogyakarta,” tambah Andry Lesmono Bintoro.
Kepala Kesbangpol DIY Lilik Andi Aryanto turut menyampaikan, bangsa Indonesia kini menghadapi banyak tantangan, seperti penyalahgunaan narkoba, kenakalan remaja, kekerasan di sekolah dan lunturnya nilai-nilai kebudayaan.
“Kami mengajak seluruh pelajar untuk menjaga semangat persatuan dan kesatuan bangsa serta menjauhi narkoba dan perilaku yang merusak kebudayaan kita,” ungkap Lilik Andi Aryanto.
Kepala Bidang (Kabid) Penegakan Peraturan Perundang-Undangan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DIY Drs. Ilham Junaidi, M.Acc. mengingatkan, terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa harus dimulai dari lingkungan sekolah.
“Pelajar harus memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi proses belajar, dengan cara saling menghormati, menghargai dan menjaga toleransi,” ucap Ilham Junaidi.
Lebih lanjut dijelaskan Ilham Junaidi, dalam upaya pencegahan kejahatan jalanan, Satpol PP DIY menjalankan program Satpol PP Goes To School untuk memberikan edukasi langsung kepada pelajar.
“Setiap Sabtu malam, Satpol PP juga rutin melaksanakan patroli pencegahan kejahatan jalanan dari pukul 00.00 – 04.00 WIB,” imbuh Ilham Junaidi.
Sementara itu, Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY Denie Ruth Unarapal, S.E. menekankan pentingnya pelajar berperan aktif dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba.
“Pelajar harus berani menolak narkoba, melaporkan kepada pihak berwenang dan jika diperlukan mengikuti rehabilitasi,” tutur Denie Ruth Unarapal.
Denie Ruth Unarapal menegaskan, prinsip Tiga Berani – berani menolak, berani melapor dan berani rehabilitasi – harus dijadikan pedoman bagi generasi muda.
Rimeisha, salah satu peserta dari SMA Negeri (SMAN) 4 Yogyakarta, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat baginya dan teman-temannya.
“Kegiatan ini membuka wawasan kami tentang cara bertindak dalam menghadapi masalah narkoba dan kekerasan serta bagaimana kami dapat menjaga ketertiban dan kenyamanan di lingkungan sekolah kami,” kata Rimeisha. ***

































