TLii|SUMUT|SIANTAR, Dinas Pendidikan (Disdik) kota Siantar mendapat kecaman dari orang tua siswa karena berencana memasukkan siswa-siswi SD dan SMP yang sering bolos sekolah dan yang nakal ke barak militer.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan kota Siantar Ramdani Lubis saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) 11 September 2025 yang lalu.
Orang tua siswa F Sinambela mengatakan kalau rencana tersebut bukan merupakan solusi yang tepat tapi itu akan menjadi momok yang menakutkan.
“Dengan adanya rencana itu, bukan bikin anak-anak makin baik malah menambah penyakit,” kata Sinambela saat di temui di jalan Sibolga.
Di lokasi yang sama R Siregar juga mengatakan hal yang sama, kalau ini seharusnya untuk ditujukan untuk SMA-SMK.
“Kalau ini di tujukan di SMA-SMK okelah tapi kalau untuk SD dan SMP bukannya malah jadi trauma? Kalau mereka trauma siapa yang bayar biaya untuk fisiologi anak?,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pendidikan kota Siantar saat ditemui wartawan di Dinas Pendidikan kota Siantar mengklarifikasi pernyataanya tersebut bahwa mereka tidak memasukkan siswa-siswi ke barak.
“Kami klarifikasi ya, bukan kita masukkan ke barak, kita menghadirkan kesamaptaan ke seluruh satuan pendidikan, kita akan kerjasama dengan TNI dan Polri,” kata Ramdani.
Lebih lanjut kata Ramdani, bahwa personil TNI dan Polri yang datang ke sekolah-sekolah untuk membina siswa.
“Pihak TNI dan Polri pasti punya standar mereka dalam mengurus siswa karena mengurus siswa standar SD SMP tidak sama dengan standar SMA,” ucapnya sembari mengatakan kalau pelatihan mereka tidak akan sama dengan pelatihan militer pada umumnya.
“Intinya kita tidak masukkan mereka ke barak militer,” pungkasnya (Juin)