TLii. Bireuen, Sejarah baru ditorehkan dunia akademik Aceh. Dalam satu hari, dua dosen Universitas Islam Al-Aziziyah Indonesia (UNISAI) Samalanga resmi meraih gelar doktor di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), Medan. Mereka adalah Dr. Tgk. H.T. Faisal, M.Sos. dan Dr. Saidaturrahmah, S.Sos.I., M.A.
Tgk Mursalin , MH Humas UNISAI Samalanga, Kamis, (11/9/2025), Kedua sidang promosi doktor tersebut berlangsung di Aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi UINSU pada Rabu (10/9). Momen bersejarah ini disaksikan langsung oleh sivitas akademika, para ulama, dan masyarakat Aceh yang datang memberi doa serta dukungan.
Sidang Promosi Tgk. H.T. Faisal
Tgk Mursalin mengatakan sidang pertama dimulai pukul 08.30 WIB, dengan promovendus Tgk. H.T. Faisal. Sidang dipimpin langsung oleh Rektor UINSU, Prof. Dr. Nurhayati, M.Ag selaku Ketua Sidang, didampingi Prof. Dr. Hasan Sazali, M.Ag sebagai Sekretaris.
Adapun jajaran penguji terdiri dari Prof. Dr. Syukur Kholil, MA, Dr. Syawaluddin Nasution, M.Ag, Prof. Dr. Hasan Sazali, M.Ag, Prof. Dr. Muzakkir, M.Ag, serta Dr. Mawardi, S.Th.I., M.A. (UIN Ar-Raniry Banda Aceh).
Dalam sidangnya, Faisal mempertahankan disertasi bertajuk Komunikasi Transendental dalam Ibadah Suluk dan Implementasinya terhadap Kehidupan Sosial. Dengan paparan tenang namun penuh keyakinan, ia menjawab setiap pertanyaan penguji dengan argumentasi akademik sekaligus nuansa spiritual. Pada akhir sidang, ia dinyatakan lulus dengan doktor ke 156.
Promosi Saidaturrahmah
Sidang kedua menurut Tgk Mursalin berlangsung pukul 10.30 WIB dengan promovendus Saidaturrahmah, S.Sos.I., M.A.. Sidang dipimpin oleh Prof. Dr. Nurhayati, M.Ag (Ketua Sidang) dan Prof. Dr. Hasan Sazali, M.Ag (Sekretaris).
Dewan penguji terdiri dari Prof. Dr. Lahmuddin, M.Ed, Dr. Syawaluddin Nasution, M.Ag, Dr. Muniruddin, M.Ag, Dr. Nurhanifah, M.A., serta Dr. Rahmawati Haruna, S.S., M.Si.
“Dalam kesempatan itu, Saidaturrahmah memaparkan disertasi berjudul Strategi Komunikasi Islami dalam Mediasi Pasangan Gugat Cerai di Mahkamah Syar’iyah Kabupaten Bireuen. Ia menguraikan hasil penelitian lapangan yang mendalam mengenai praktik mediasi perceraian di Aceh, sekaligus menawarkan pendekatan komunikasi Islami yang lebih konstruktif, “lanjutnya.
Tgk Mursalin menambahkan paparan tersebut menuai apresiasi dari para penguji. Pada akhirnya, ia juga dinyatakan lulus sebagai doktor ke-157.
Tgk. Mursalin, M.H atas nama keluarga besar UNISAI Samalanga menyampaikan rasa bangga dan syukur atas pencapaian tersebut.
“Ini bukan sekadar gelar akademik. Dalam satu hari, dua doktor lahir dari UNISAI Samalanga. Ini sejarah, ini jawaban doa panjang para ulama, guru, dan masyarakat. Samalanga menunjukkan bahwa ia bukan hanya pusat dayah, tetapi juga pusat lahirnya intelektual,” ungkapnya
Ia menambahkan bahwa pencapaian ini akan menjadi inspirasi bagi dosen dan mahasiswa UNISAI untuk terus berjuang menempuh jalan akademik. “Teuku Faisal telah menunjukkan bagaimana spiritualitas bisa diangkat secara ilmiah, sementara Saidaturrahmah membuktikan bahwa perempuan Aceh bisa berdiri sejajar di puncak akademik,” katanya.
Dengan bertambahnya dua doktor baru ini, UNISAI Samalanga semakin mengukuhkan diri sebagai kampus yang melahirkan akademisi sekaligus penjaga tradisi intelektual Islam. Hari itu, Medan menjadi saksi. Namun kelak, cahaya ilmu dari Samalanga diyakini akan menyinari lebih luas lagi.
Ucapan Apresiasi Rektor UNISAI Samalanga.
Capaian gemilang lahir dariUNISAI Samalanga. Dua dosen muda, Dr. Tgk. H.T. Faisal, M.Sos dan Dr. Saidaturrahmah, S.Sos.I., M.A., resmi meraih gelar doktor dalam sidang promosi terbuka di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), Rabu (10/9).
Prestasi ini mendapat apresiasi khusus dari Rektor UNISAI Samalanga, Dr. Tgk. Muhammad Abrar Azizi, M.Sos. Dari Tanah Suci Mekkah, tempat beliau sedang menunaikan ibadah umrah bersama Abu Syekh H. Hasanoel Basri HG (Abu MUDI), Rektor menyampaikan rasa bangga mendalam atas pencapaian tersebut.
“Ini prestasi yang patut kita syukuri. Keberhasilan Dr. Tgk. H.T. Faisal dan Dr. Saidaturrahmah, S.Sos.I., M.A. menunjukkan bahwa UNISAI tidak hanya berperan sebagai kampus lokal, tetapi juga sebagai pusat pengembangan ilmu keislaman yang memberi warna pada percaturan akademik nasional,” ujar Rektor melalui pesan resminya.
Harapan untuk Kontribusi Nyata
Rektor menegaskan, gelar doktor yang diraih kedua dosen ini bukan sekadar kebanggaan pribadi, melainkan simbol kontribusi nyata UNISAI dalam melahirkan akademisi dan peneliti unggul. Ia berharap Tgk. Faisal semakin produktif mengembangkan kajian komunikasi Islam berbasis kearifan lokal Aceh, khususnya melalui perspektif ibadah suluk yang menjadi fokus penelitiannya.
Sementara itu, untuk Saidaturrahmah yang meneliti tentang strategi komunikasi Islami dalam mediasi pasangan gugat cerai di Mahkamah Syar’iyah Bireuen, Rektor berharap hasil penelitiannya dapat memberi solusi konkret bagi problem sosial masyarakat Aceh.
“Penelitian-penelitian seperti ini sangat penting. Bukan hanya menambah khazanah akademik, tetapi juga memberi dampak nyata bagi masyarakat, terutama dalam ranah dakwah dan komunikasi Islam,” tambahnya.
Komitmen UNISAI
Putra Abu MUDI itu juga menegaskan bahwa UNISAI Samalanga akan terus mendorong dosen-dosennya melanjutkan studi hingga ke jenjang tertinggi. Hal ini, menurutnya, menjadi strategi penting untuk memperkuat posisi UNISAI sebagai universitas muda yang tumbuh pesat di bumi Syariat Islam.
“Kami berharap keberhasilan ini menjadi inspirasi. Semakin banyak doktor lahir dari UNISAI, semakin kokoh pula reputasi kampus kita sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi Islam terkemuka di Aceh,” pungkasnya
Editor zulkarnaini

































