TLii | Aceh – Blangkejeren, 20 September 2025 – Suasana penuh khidmat dan kebersamaan mewarnai kegiatan pembagian raport di Pesantren Khilafatul Muslimin Gayo Lues pada Sabtu (20/09). Mulai dari jam 08.00 Wib sampai dengan 11.00 Wib. Acara ini dihadiri oleh 70 santri, dewan guru, serta pengurus pesantren. Tidak hanya menjadi ajang evaluasi akademik, kegiatan tersebut juga menjadi momentum syukur dan refleksi bagi seluruh keluarga besar pesantren.
Acara diawali dengan pembacaan Asmaul Husna oleh seorang santri berusia 8 tahun. Suara merdu dan lantunan penuh penghayatan berhasil menghadirkan nuansa religius yang menyentuh hati seluruh hadirin. Momentum ini sekaligus menjadi simbol kesucian dan kemurnian niat dalam menuntut ilmu agama.
Selanjutnya, pesantren memberikan apresiasi kepada para santri berprestasi. Penghargaan diberikan tidak hanya untuk juara kelas, tetapi juga bagi santri teladan dalam bidang tahfiz, akhlak, serta santri yang berhasil menyelesaikan target hafalan 2 juz dalam waktu 6 bulan. Pemberian apresiasi ini diharapkan menjadi motivasi bagi seluruh santri untuk terus berusaha mencapai keunggulan, baik secara intelektual maupun spiritual.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian visi dan misi pondok dalam tiga bahasa, sebagai cerminan keterbukaan pesantren terhadap peradaban global:
Dzaki menyampaikan dalam bahasa Arab, menegaskan pesan universal Islam yang menjadi rahmatan lil ‘alamin.
Dzorif menyampaikan dalam bahasa Inggris, memperlihatkan kemampuan santri menjangkau dunia internasional.
Mirza membacakan dalam bahasa Indonesia, sebagai pengingat akan akar budaya dan kebangsaan.
Puncak acara ditandai dengan tausiah dan doa dari Ustadz Sukri selaku Pimpinan Khilafatul Muslimin Cabang Aceh di Gayo Lues. Dalam nasihatnya, beliau menekankan pentingnya para santri tidak hanya menjadi penonton dalam dinamika kehidupan umat, melainkan harus menjadi pemain aktif dalam memperjuangkan tegaknya sistem Islam di tengah masyarakat. Ustadz Sukri juga mengingatkan bahwa perjuangan ini harus ditempuh dengan ilmu, akhlak mulia, dan semangat kebersamaan.
Dengan suasana penuh kehangatan, kegiatan pembagian raport ini menjadi bukan sekadar evaluasi akademik, melainkan juga sarana pembinaan ruhiyah dan motivasi perjuangan. Seluruh rangkaian acara diakhiri dengan doa bersama, memohon keberkahan agar pesantren Khilafatul Muslimin Gayo Lues senantiasa menjadi wadah lahirnya generasi Qur’ani yang berakhlak mulia dan siap berkontribusi bagi agama, bangsa, dan kemanusiaan.
(Kang Juna)