TLii | ACEH | Lhokseumawe – Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Lhokseumawe bersama masyarakat Pasee menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRK Lhokseumawe, Senin (1/9/2025).
Aksi yang berlangsung sejak siang hari ini mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian dan TNI. Massa menutup ruas Jalan Merdeka sehingga arus lalu lintas lumpuh dari Simpang Empat hingga Simpang Jam. Sejumlah toko dan SPBU di sekitar lokasi terpaksa menutup pelayanan.
Dalam aksinya, demonstran menyampaikan delapan tuntutan, di antaranya mendesak pencopotan Kapolri Listyo Sigit Prabowo, menolak RUU KUHP, menolak rencana penambahan batalion militer di Aceh, menolak kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Lhokseumawe, serta menolak kenaikan tunjangan anggota DPR RI. Selain itu, mereka juga menolak kriminalisasi terhadap pers, mengecam pembuatan sejarah ulang Indonesia, serta mendesak pemerintah Aceh segera membayar bonus atlet.
Wali Kota Lhokseumawe Sayuti Abubakar dan Ketua DPRK Faisal turun langsung menemui massa di jalan. Keduanya menandatangani petisi tuntutan sebagai bentuk komitmen menyalurkan aspirasi mahasiswa dan masyarakat ke pemerintah pusat.
Dalam dialog singkat, Wali Kota menegaskan akan meninjau ulang kebijakan PBB dan berjanji merevisinya, sementara Ketua DPRK memastikan tidak akan ada kenaikan tunjangan dewan.
Setelah petisi ditandatangani dan aspirasi diterima, massa kemudian membubarkan diri dengan tertib. (Ramli).

































