TLii >>> Meureudu – Suasana semarak Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Aceh ke-37 di Kabupaten Pidie Jaya tak hanya terasa di arena perlombaan, tetapi juga di deretan stand Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berdiri megah di sekitar lokasi utama. Lima hari sejak dibukanya ajang bergengsi tersebut, para pelaku UMKM binaan Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya benar-benar ketiban rezeki.
Dukungan penuh dari para camat di tiap kecamatan membuat geliat ekonomi lokal terasa hidup. Aroma kuliner khas Aceh menggoda setiap pengunjung yang melintas di area bazar. Ada emping melinjo gurih, madu linot yang manis alami, olahan asam jawa segar, bakso Lom Lom yang menggugah selera, hingga deretan kue tradisional seperti keukarah, bhoi, dan nyab yang mengingatkan akan cita rasa kampung halaman.
Bukan hanya makanan — di sisi lalin, tangan-tangan kreatif warga Pidie Jaya memamerkan hasil karya luar biasa: bunga-bunga hias dari tempurung kelapa, cerek unik, gelang batu akik, hingga bros cantik yang memikat kaum hawa. Semua produk lokal ini terpajang indah di stand yang berlokasi tak jauh dari Kantor Perpustakaan, lengkap dengan diskon spesial selama bazar MTQ berlangsung.
Aroel, pemilik usaha kerupuk melinjo, tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya.
“Alhamdulillah, selama bazar ini produk kami laku keras. Terima kasih kepada Pemkab Pidie Jaya yang sudah menyediakan tenda dan fasilitas ini. Kami bisa menampilkan produk unggulan dari teman-teman komunitas Rumoh UMKM Pidie Jaya,” ujarnya penuh haru kepada Timelines iNews.
Bazar UMKM di ajang MTQ Aceh ke-37 ini tak sekadar menjadi tempat berjualan, tapi juga menjadi wadah kebanggaan bagi masyarakat Pidie Jaya. Semangat, kreativitas, dan rasa syukur berpadu di bawah tenda-tenda sederhana yang kini menjadi saksi bagaimana berkah MTQ juga membawa rezeki bagi pelaku usaha kecil daerah. (***)










































