Ekonomi Kolaboratif: Mengoptimalkan Sumber Daya untuk Masa Depan Berkelanjutan

SAFARUDDIN

- Redaksi

Kamis, 18 Juli 2024 - 20:10 WIB

20210 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TLii|ACEH|LHOKSEUMAWE- Oleh: Adhifatra Agussalim, CIP, CIAPA, CASP, CPAM

Pendahuluan

Ekonomi kolaboratif, atau ekonomi berbagi, telah menjadi fenomena global yang merevolusi cara kita memanfaatkan sumber daya. Dengan dukungan teknologi digital, model ekonomi ini memungkinkan individu dan bisnis untuk berbagi akses ke barang dan jasa, meningkatkan efisiensi, dan mendukung keberlanjutan. Ini bukan hanya tren, tetapi juga solusi untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada dan menciptakan nilai bersama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Manfaat Ekonomi Kolaboratif

Salah satu manfaat utama dari ekonomi kolaboratif adalah pemanfaatan aset yang tidak terpakai. Perusahaan dapat menghasilkan pendapatan tambahan dengan memanfaatkan aset yang kurang dimanfaatkan seperti lahan kosong atau ruang parkir. Ini menghemat biaya dan mengurangi kebutuhan akan produksi barang baru, yang pada gilirannya mengurangi limbah dan konsumsi sumber daya.

Selain itu, ekonomi kolaboratif mendorong inovasi dan memberdayakan individu untuk menjadi penyedia layanan atau barang tanpa harus memiliki aset besar. Misalnya, Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Tirta Pase Kabupaten Aceh Utara di bawah kepemimpinan Imran, ST, telah menerapkan pendekatan ini dengan menggunakan barang inventaris yang tidak terpakai dan melibatkan karyawan dalam kegiatan gotong royong.

Tantangan Ekonomi Kolaboratif

Namun, implementasi ekonomi kolaboratif juga menghadapi tantangan. Regulasi dan kebijakan seringkali belum sepenuhnya mengakomodasi model bisnis ini, menimbulkan masalah perlindungan konsumen dan hak pekerja. Selain itu, meskipun sistem ulasan dan penilaian membantu membangun kepercayaan, masih ada risiko terkait keamanan dan fraud. Tidak semua individu memiliki akses yang sama ke teknologi dan internet, menciptakan kesenjangan digital yang signifikan.

Masa Depan Ekonomi Kolaboratif

Melihat ke depan, ekonomi kolaboratif diprediksi akan terus berkembang seiring meningkatnya adopsi teknologi dan perubahan perilaku konsumen. Integrasi teknologi seperti Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dan Internet of Things (IoT) akan semakin meningkatkan efisiensi, keamanan, dan transparansi. Pemerintah di seluruh dunia kemungkinan besar akan mengembangkan regulasi yang lebih jelas untuk mengatur platform ekonomi kolaboratif, melindungi konsumen, dan memastikan persaingan yang adil.

Kesimpulan

Ekonomi kolaboratif menawarkan berbagai keuntungan signifikan dalam percepatan pengembangan perusahaan dan optimalisasi penggunaan sumber daya. Namun, untuk mencapai manfaat maksimal, tantangan seperti regulasi, kepercayaan, dan kesenjangan digital harus diatasi. Dengan pendekatan yang tepat, ekonomi kolaboratif dapat menjadi kekuatan positif dalam membentuk masa depan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Wallahul muwaffiq ila aqwamit-thariiq, billahi fii sabililhaq fastabiqul khairat

Lhokseumawe, 18 Juli 2024 / 12 Muharram 1446 H

Adhifatra Agussalim
Praktisi Internal Auditor
Certified Audit SMK3 Professional (CASP)
Certified Professional Audit Manager (CPAM)
Certified Internal Auditor Professional Advance (CIAPA)
Member of The Institute of Internal Auditors (IIA) Indonesia
Member of Indonesia Risk Management Professional Association (IRMAPA)
Email: adhifatraagussalim@gmail.com
Mobile: 0823 3916 2678

(sin).

Berita Terkait

Ops Zebra Toba 2025, Sat Lantas Polres Pematangsiantar Sosialiasi di Jalan Parapat
TAGANA dan TKSK Bergerak Cepat Tangani Banjir, Wakil Bupati Aceh Besar Cek. Kesiapan
Penanganan Cepat Bencana Taput: 9 Warga Ditemukan Meninggal, 31 Masih Dicari, 134 Mengungsi
Banjir Lumpuhkan Arteri Binjai-Medan, Polda Sumut Hadir Berikan Solusi Lewat Pengawalan di Tol
Update Terbaru Bencana Sumatera Utara: 221 Kejadian, 212 Korban, Polri Maksimalkan Penanganan di Lapangan
Polda Sumut Update Penanganan Bencana: 148 Kejadian di 12 Kab/Kota, 1.030 Personel Dikerahkan
Gempa M 6,3 Guncang Simeulue, Warga Panik Berhamburan dan Sejumlah Fasilitas Umum Dilaporkan Rusak
Peacemaker Justice Award 2025: Menguatkan Penyelesaian Sengketa Nonlitigasi Di Indonesia

Berita Terkait

Kamis, 27 November 2025 - 19:05 WIB

Ops Zebra Toba 2025, Sat Lantas Polres Pematangsiantar Sosialiasi di Jalan Parapat

Kamis, 27 November 2025 - 16:44 WIB

Penanganan Cepat Bencana Taput: 9 Warga Ditemukan Meninggal, 31 Masih Dicari, 134 Mengungsi

Kamis, 27 November 2025 - 16:39 WIB

Banjir Lumpuhkan Arteri Binjai-Medan, Polda Sumut Hadir Berikan Solusi Lewat Pengawalan di Tol

Kamis, 27 November 2025 - 16:32 WIB

Update Terbaru Bencana Sumatera Utara: 221 Kejadian, 212 Korban, Polri Maksimalkan Penanganan di Lapangan

Rabu, 26 November 2025 - 23:47 WIB

Peningkatan Stabilitas Keamanan, Lapas Tebing Tinggi Lakukan Koordinasi Dengan Polda Sumut

Rabu, 26 November 2025 - 23:38 WIB

Di tengah Cuaca Ekstrim, Lapas Padangsidimpuan Tingkatkan Kontrol Blok Hunian

Rabu, 26 November 2025 - 23:25 WIB

Semarak HUT Kemenimipas ke-1, Lapas Perempuan Kelas IIA Medan Gelar Pagelaran Kreativitas Warga Binaan

Rabu, 26 November 2025 - 23:16 WIB

Lembaga Bantuan Hukum Trisila Soroti Dugaan Tangkap Lepas 4 ABK Dan 10 PMi ilegal oleh imigrasi Tanjungbalai

Berita Terbaru