Kutacane | TLII – Harapan panjang warga dua kecamatan di Aceh Tenggara akhirnya mulai terjawab. Jembatan Mbarung yang selama ini hanya bisa dilalui dengan jembatan darurat (bailey), kini dibangun permanen.
Bupati Aceh Tenggara, H. M. Salim Fakhry, SE, MM, turun langsung meninjau proyek yang menghubungkan Kecamatan Babul Rahmah dengan Darul Hasanah itu, Minggu (28/9) siang.
Proyek senilai Rp 7,89 miliar ini dikerjakan oleh CV Karya Abadi dengan perencana CV Cicuba Konsultant. Pekerjaan sudah dimulai sejak 8 Agustus lalu dan ditargetkan selesai pada 31 Desember 2025 melalui dana APBK–DOKA.
Dalam kunjungannya, Bupati tidak sendirian. Sejumlah pejabat penting ikut mendampingi, mulai dari Ketua DPRK Denny Febrian Roza, Kapolres AKBP Yulhendri, Dandim 0108 Letkol Arya Murdiyantoro, hingga Sekda Yusrizal dan pejabat teknis PUPR.
“Syukur Alhamdulillah, anggarannya bisa direalisasikan tahun ini. Seperti kita lihat, jembatan darurat mulai dibongkar untuk diganti dengan yang permanen. Saya minta pengerjaannya dilakukan sesuai aturan dan tepat waktu,” kata Salim Fakhry.
Ia juga mengingatkan agar pekerja tidak segan lembur bila diperlukan, demi mengejar target akhir tahun. “Dinas terkait harus turun memantau secara rutin,” tambahnya.
Meski begitu, pembangunan ini dipastikan akan menimbulkan gangguan akses sementara. Bupati pun meminta pengertian masyarakat.
“Pasti ada hambatan saat pengerjaan, tapi tolong bersabar. Jembatan ini untuk kepentingan kita bersama. Jangan sampai ada yang mengganggu jalannya pembangunan,” ujarnya.
Warga pun menyambut baik langkah tersebut. Mereka berharap proyek ini benar-benar tuntas tepat waktu, karena jembatan permanen Mbarung sudah lama dinanti sebagai jalur vital penghubung antar-kecamatan.